Indonesia Marketing Association (IMA) Korwil Bali berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya agar dapat memberikan kontribusi dalam pemulihan ekonomi dan kebangkitan pariwisata Bali dari dampak pandemi COVID-19.

"Intinya akan menggulirkan program-program yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali," kata Koordinator IMA Korwil Bali Ida Bagus Gede Sidharta Putra di sela-sela pelaksanaan rapat kerja daerah ke-3 IMA Korwil Bali, di Sanur, Denpasar, Jumat.

Sidharta Putra yang akrab dipanggil Gusde itu mengemukakan IMA adalah organisasi yang fokus pada pengembangan pemasaran atau marketing, yang di dalamnya tergabung marketing berbagai industri, juga terdapat unsur pemerintah, dunia usaha, kalangan pendidikan dan profesional.

IMA berdiri pada 20 Mei 1996 dan diinisiasi Honorary Founding Chairman IMA serta Founder & Chairman MarkPlus, Inc Hermawan Kartajaya, IMA juga menjadi bagian dari World Marketing Association (WMA).

Baca juga: 42 wali kota anggota APEKSI dukung pemulihan ekonomi Bali

Dalam rakerda itu juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus IMA Korwil Bali periode 2022-2024 yang dilakukan Presiden IMA Suparno Djasmin. Untuk IMA Korwil Bali, juga dibentuk IMA Chapter Kota Denpasar, IMA Chapter Badung, IMA Chapter Tabanan dan IMA Chapter Gianyar.

"Kami berharap IMA Bali dapat berperan aktif dalam Bali Rebound. Kebijakan bebas karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) ke Bali diharapkan menjadi momentum untuk menggairahkan kembali pariwisata Bali," ucap pria yang juga Ketua PHRI Kota Denpasar.

Terlebih di Bali yang sebagian besar ekonominya atau lebih dari 50 persen PDRB-nya tergantung pada pariwisata.

"Semoga di periode 2022-2024, kami bisa semakin memperkuat dan memperdalam fokus organisasi IMA, sehingga IMA bisa berperan aktif, menjadi semakin dikenal. Kemudian sebagai media networking yang baik dan membangun marketeers profesional khususnya di IMA Korwil Bali," ujarnya.

Selain itu, IMA bisa ikut membina program-program pusat, khususnya di bidang pariwisata, kewirausahaan dan Sustainable Development Goals (SDGs) serta menjadi organisasi yang inovatif dalam era ekonomi digital.

"Dengan demikian, siapapun yang menjadi bagian dari IMA mendapatkan manfaat yang seluas-luasnya dari kehadiran IMA," ucapnya.

Untuk IMA Bali sendiri ada program kerja yang akan dilaksanakan diantaranya Sanur Village Festival, Ubud Royal Weekend, Word Merketing Forum, Asean Marketing Summit dan Startup Marketing Festival.

Baca juga: Menparekraf bahas percepatan pemulihan parekraf di Bali

Sementara itu, Presiden IMA Suparno Djasmin berharap IMA Bali dapat menularkan nilai-nilai dan kompetensi marketing kepada seluruh pemangku kepentingan di Pulau Dewata dan juga berkontribusi menjadikan Bali lebih baik lagi

Hingga saat ini, IMA sudah ada di 32 provinsi dan memiliki 63 chapter (cabang) yang berbasiskan kabupaten/kota.

"Kita patut bersyukur, Gusde yang di tengah kesibukannya mengurus bisnis dan berbagai organisasi yang dipimpinnya itu bersedia menjadi koordinator. Kami berharap dengan figur Gusde, IMA bisa memberikan faedah bagi banyak pihak di Bali," ujar Suparno.

Pihaknya juga bisa merasakan betapa sulitnya kondisi yang dihadapi Bali di tengah pandemi COVID-19 karena lebih dari 50 persen PDRB-nya disumbang sektor pariwisata

"Dengan Bali mulai dibuka, kami harapkan ekonomi di Bali bisa bangkit kembali. Bali sesungguhnya sudah menjadi brand atau merek sehingga banyak hal yang bisa diceritakan untuk promosi Bali," kata Suparno.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun yang hadir dalam kesempatan itu juga mengharapkan IMA dapat mendukung pemerintah daerah dalam upaya memulihkan pariwisata Bali.

"Kami berharap IMA dapat mempromosikan Bali sebagai daerah yang aman dan nyaman hingga ke dunia internasional," ujarnya.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022