Pemerintah Indonesia berupaya untuk membangun sinergi pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bagi perempuan berkebutuhan khusus dalam perhelatan Women 20 (W20) yang digelar di Kota Batu, Jawa Timur.
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Angkie Yudistia, di Kota Batu, Selasa malam mengatakan pihaknya saat ini sedang membangun sinergi untuk mendorong pemberdayaan ekonomi inklusi melibatkan UMKM yang dimiliki perempuan penyandang disabilitas.
"Ini menjadi kesempatan besar bagi kita untuk mendorong atau mengkampanyekan kepada dunia mengenai isu ekonomi inklusi bagi pelaku UMKM yang dimiliki oleh perempuan, utamanya perempuan berkebutuhan khusus," kata Angkie.
Angkie menjelaskan, langkah sinergi dalam gelaran W20 untuk mendorong pemberdayaan ekonomi inklusi dengan mendukung UMKM yang dimiliki perempuan disabilitas tersebut, bertujuan agar para pelaku UMKM tersebut menghasilkan nilai komersil.
Baca juga: Dekranasda: Pameran Bali Bangkit bantu perajin tetap semangat dalam berkarya
Menurut Angkie, Indonesia saat ini memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional. Dari jumlah UMKM tersebut, 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan.
"Bagi Indonesia memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan. Terlebih, UMKM juga menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi," ujarnya.
Ia menambahkan, gerakan sinergi Indonesia inklusi itu menjadi hal mendasar untuk menuju kesejahteraan dan juga penting bagi pertumbuhan ekonomi yang stabil serta pembangunan sosial.
Gelaran W20 yang kali ini dilaksanakan di Kota Batu, Jawa Timur, lanjutnya, dinilai mampu menjadi sarana yang tepat untuk memberdayakan ekonomi perempuan di Indonesia dan dunia, untuk menuju kesejahteraan kaum perempuan.
Merujuk dari laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat Badan Pusat Statistik tahun 2020, ia menjelaskan, penyandang disabilitas cenderung bekerja pada sektor informal dan berwirausaha. Penyandang disabilitas yang berwirausaha mencapai 75 persen dari total penyandang disabilitas usia kerja di atas 15 tahun.
"Maka dari itu, kerangka kebijakan serta inisiatif dalam hal peningkatan skala kewirausahaan penyandang disabilitas harus menjadi usaha kolektif multi stakeholders," tambahnya.
Pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan inklusivitas ekonomi bagi para penyandang disabilitas, khususnya perempuan. Keseriusan tersebut tercermin dari diangkatnya isu tersebut pada rangkaian ajang G20.
Baca juga: Digitalisasi ekonomi buka pintu UMKM ke pasar G20
Pada pelaksanaan Internasional Women 20 atau W20 dalam Presidensi G20 Indonesia 2022, terdapat empat tema besar yang diangkat, yakni mendorong kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian.
Kemudian, mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan, mengatasi kerentanan untuk meningkatkan ketahanan yang fokus pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan, serta kesehatan yang adil secara gender.
Misi utama W20 adalah untuk mempengaruhi komitmen tingkat tinggi pada pemberdayaan perempuan dan kesetaraan untuk agenda perempuan di G20, menempatkan isu perempuan di pusat diskusi global di jalur pemulihan ekonomi pasca-COVID 19.
Selaras dengan tema Presindensi G20, W20 akan memimpin pemberdayaan perempuan untuk membangun kembali masa depan yang lebih baik, lebih setara, dan inklusif.
Adapun agenda kegiatan W20 Indonesia, akan berlangsung di sejumlah kota di Indonesia, seperti Likupang, Batu, Banjarmasin, dan Manokwari, sebagai upaya untuk menunjukkan kesetaraan gender dan keterwakilan perempuan berdaya di berbagai tempat di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022