Negara (Antara Bali) - Empat sekaa atau kelompok kesenian gong kebyar wanita Desa Berangbang, Kabupaten Jembrana, melakukan parade setelah upacara agama di Pura Puseh desa setempat, Jumat.
Parade yang dilakukan di pelataran Pura Puseh ini, mendapatkan sambutan yang antusias dari masyarakat serta Bupati Jembrana, I Putu Artha yang hadir langsung.
Meskipun ditabuh oleh kaum perempuan, irama gong kebyar tetap terjaga dengan apik dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton.
Dalam parade ini, empat kelompok masing-masing Sekaa Gong Kebyar Bukit Sari, Sekaa Gong Kebyar Asta Pala Suari, Sekaa Gong Kebyar Susila Karya dan Sekaa Gong Kebyar Asti Suara tampil secara bergantian.
"Saya berharap, selain kaum perempuan, anak-anak dan remaja juga dilatih untuk memainkan kesenian tradisional ini agar ada regenerasi," kata Bupati Artha.
Artha menilai penting adanya regenerasi kesenian ini, karena juga merupakan bagian dari upacara keagamaan.
Untuk meningkatkan kemampuan kelompok gong kebyar, Artha minta, parade seperti ini sering dilakukan di tiap desa.
Sementara Bendesa Pekraman atau Kepala Desa Adat Berangbang, I Nengah Sudama mengatakan, di desa ini cukup banyak kelompok kesenian tidak hanya gong kebyar tapi juga ada gong baleganjur, jegog, wayang kulit dan angklung.(GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Parade yang dilakukan di pelataran Pura Puseh ini, mendapatkan sambutan yang antusias dari masyarakat serta Bupati Jembrana, I Putu Artha yang hadir langsung.
Meskipun ditabuh oleh kaum perempuan, irama gong kebyar tetap terjaga dengan apik dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton.
Dalam parade ini, empat kelompok masing-masing Sekaa Gong Kebyar Bukit Sari, Sekaa Gong Kebyar Asta Pala Suari, Sekaa Gong Kebyar Susila Karya dan Sekaa Gong Kebyar Asti Suara tampil secara bergantian.
"Saya berharap, selain kaum perempuan, anak-anak dan remaja juga dilatih untuk memainkan kesenian tradisional ini agar ada regenerasi," kata Bupati Artha.
Artha menilai penting adanya regenerasi kesenian ini, karena juga merupakan bagian dari upacara keagamaan.
Untuk meningkatkan kemampuan kelompok gong kebyar, Artha minta, parade seperti ini sering dilakukan di tiap desa.
Sementara Bendesa Pekraman atau Kepala Desa Adat Berangbang, I Nengah Sudama mengatakan, di desa ini cukup banyak kelompok kesenian tidak hanya gong kebyar tapi juga ada gong baleganjur, jegog, wayang kulit dan angklung.(GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012