Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat mencatat masih tersedia sebanyak 7.978 kamar hotel di wilayah itu menjelang perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi di Mataram, Selasa, mengatakan jumlah 7.978 kamar penginapan itu sekitar 45 persen dari total 23.889 kamar yang ada.
"Jadi sekali lagi bahwa penginapan di Lombok masih tersedia dengan banyak pilihan kamar dan lokasi menginap," ujarnya.
Yusron merincikan dari 7.978 kamar yang belum terisi ini tersebar di lima kabupaten kota dan merupakan hotel berbintang. Di antaranya, 1.135 hotel berbintang dominan berada di Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air).
Baca juga: ITDC Group luncurkan paket nonton MotoGP plus menginap di Bali
Selanjutnya, di Kecamatan Pemenang hingga Senaru di Kabupaten Lombok Utara sekitar 931 potensi kamar baik bintang 3 ke atas 914 kamar dan bintang 2 dan 1 sebanyak 17 kamar.
Kemudian distribusi lokasi kamar berbintang yang tersedia berada di Kota Mataram 98 kamar, Sembalun 51 kamar, Jerowaru 25 kamar Tete Batu 6 kamar, Lingsar dan Suranadi 22 kamar, Sekotong 19 kamar. Sedangkan di kawasan Senggigi yang masih tersedia hotel bintang di Puri Bunga 44 kamar, private villa 3 kamar, dan Montana 2 kamar.
Selain hotel, ketersediaan kamar juga terdapat di homestay masih ada 1.480 kamar di spot utama homestay seperti Mandalika, Lingsar dan Suranadi 315 kamar, Sembalun 66 kamar, Tete Batu 39 kamar dan Senaru 44 kamar.
"Kalau untuk camping ground karena baru proses persiapan sehingga relatif masih kosong potensial 2.600, bungallow masih ada 835 kamar di Gili Tramena 705, villa 515 di Gili Tramena dan Sembalun 93 dan Jerowaru 22 Tete Batu sampai Labuhan Haji 14 kamar," terang Yusron.
Sedangkan hotel melati jumlah yang masih tersedia sebanyak 811 kamar. Terbanyak tersedia di Kota Mataram 485 kar, Senggigi 116 kamar, Gili Tramena 73 kamar, Sekotong 90 kamar, Sembalun 32 kamar dan Batukliang hingga Kopang tersedia 15 kamar.
"Namun data ini tentu akan mengalami perubahan seiring penambahan tiket maupun kepastian booking yang sudah dilakukan," ucapnya.
Menurut Yusron, dari 23.889 jumlah kamar yang terdata ada 75 persen yang masih beroperasi. Penyebabnya, karena masih banyak akomodasi yang tutup akibat pandemi COVID-19 dan juga memerlukan proses perbaikan.
Baca juga: Sandiaga: MotoGP jadi daya tarik RI
"Artinya sebanyak 17.833 atau 75 persen potensial tersedia terdiri dari hotel bintang dan non bintang 7.816 kamar, melati 1.659 kamar, villa 1.025 kamar, bungallow 1.030 kamar, homestay 3.060 kamar, rusun 245 kamar, camping ground 2.600 kamar, dan sarhunta 398 kamar," ucap mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB ini.
Untuk hotel berbintang dari 17.833 atau 75 persen dominan terdapat di Mataram 2,829 kamar, kemudian Senggigi 2.077 kamar dan Mandalika 1.167 kamar. Selebihnya terdistribusi di Gili Tramena, Pemenang dan Sembalun. Sementara homestay dari total terdata 3.060 kamar dominan berada di Mandalika 1.695 kamar dan berikutnya Senggigi, Lingsar-Suranadi, Tete Batu dan sekitar Gili Tramena dan Sembalun.
"Dari yang beroperasi 17.833 telah terbooking atau terisi sebanyak 9.855 atau 55 persen dengan rincian 6.534 hotel bintang dan non bintang umumnya di Kota Mataram 2.731 kamar, Senggigi 1.927 kamar, dan Mandalika 1.167 kamar berikutnya homestay sebanyak 1.528 dengan tingkat keterisian terbanyak di Mandalika dan sekitar," sebut Yusron.
Oleh karena itu, Yusron menegaskan, meski NTB masih kekurangan kamar hotel, pihaknya berharap bagi wisatawan yang ingin menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Maret mendatang, tidak perlu khawatir tidak mendapatkan kamar selama karena sampai dengan saat ini penginapan masih cukup tersedia.
"Enggak perlu khawatir karena kamar masih cukup tersedia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi di Mataram, Selasa, mengatakan jumlah 7.978 kamar penginapan itu sekitar 45 persen dari total 23.889 kamar yang ada.
"Jadi sekali lagi bahwa penginapan di Lombok masih tersedia dengan banyak pilihan kamar dan lokasi menginap," ujarnya.
Yusron merincikan dari 7.978 kamar yang belum terisi ini tersebar di lima kabupaten kota dan merupakan hotel berbintang. Di antaranya, 1.135 hotel berbintang dominan berada di Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air).
Baca juga: ITDC Group luncurkan paket nonton MotoGP plus menginap di Bali
Selanjutnya, di Kecamatan Pemenang hingga Senaru di Kabupaten Lombok Utara sekitar 931 potensi kamar baik bintang 3 ke atas 914 kamar dan bintang 2 dan 1 sebanyak 17 kamar.
Kemudian distribusi lokasi kamar berbintang yang tersedia berada di Kota Mataram 98 kamar, Sembalun 51 kamar, Jerowaru 25 kamar Tete Batu 6 kamar, Lingsar dan Suranadi 22 kamar, Sekotong 19 kamar. Sedangkan di kawasan Senggigi yang masih tersedia hotel bintang di Puri Bunga 44 kamar, private villa 3 kamar, dan Montana 2 kamar.
Selain hotel, ketersediaan kamar juga terdapat di homestay masih ada 1.480 kamar di spot utama homestay seperti Mandalika, Lingsar dan Suranadi 315 kamar, Sembalun 66 kamar, Tete Batu 39 kamar dan Senaru 44 kamar.
"Kalau untuk camping ground karena baru proses persiapan sehingga relatif masih kosong potensial 2.600, bungallow masih ada 835 kamar di Gili Tramena 705, villa 515 di Gili Tramena dan Sembalun 93 dan Jerowaru 22 Tete Batu sampai Labuhan Haji 14 kamar," terang Yusron.
Sedangkan hotel melati jumlah yang masih tersedia sebanyak 811 kamar. Terbanyak tersedia di Kota Mataram 485 kar, Senggigi 116 kamar, Gili Tramena 73 kamar, Sekotong 90 kamar, Sembalun 32 kamar dan Batukliang hingga Kopang tersedia 15 kamar.
"Namun data ini tentu akan mengalami perubahan seiring penambahan tiket maupun kepastian booking yang sudah dilakukan," ucapnya.
Menurut Yusron, dari 23.889 jumlah kamar yang terdata ada 75 persen yang masih beroperasi. Penyebabnya, karena masih banyak akomodasi yang tutup akibat pandemi COVID-19 dan juga memerlukan proses perbaikan.
Baca juga: Sandiaga: MotoGP jadi daya tarik RI
"Artinya sebanyak 17.833 atau 75 persen potensial tersedia terdiri dari hotel bintang dan non bintang 7.816 kamar, melati 1.659 kamar, villa 1.025 kamar, bungallow 1.030 kamar, homestay 3.060 kamar, rusun 245 kamar, camping ground 2.600 kamar, dan sarhunta 398 kamar," ucap mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB ini.
Untuk hotel berbintang dari 17.833 atau 75 persen dominan terdapat di Mataram 2,829 kamar, kemudian Senggigi 2.077 kamar dan Mandalika 1.167 kamar. Selebihnya terdistribusi di Gili Tramena, Pemenang dan Sembalun. Sementara homestay dari total terdata 3.060 kamar dominan berada di Mandalika 1.695 kamar dan berikutnya Senggigi, Lingsar-Suranadi, Tete Batu dan sekitar Gili Tramena dan Sembalun.
"Dari yang beroperasi 17.833 telah terbooking atau terisi sebanyak 9.855 atau 55 persen dengan rincian 6.534 hotel bintang dan non bintang umumnya di Kota Mataram 2.731 kamar, Senggigi 1.927 kamar, dan Mandalika 1.167 kamar berikutnya homestay sebanyak 1.528 dengan tingkat keterisian terbanyak di Mandalika dan sekitar," sebut Yusron.
Oleh karena itu, Yusron menegaskan, meski NTB masih kekurangan kamar hotel, pihaknya berharap bagi wisatawan yang ingin menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Maret mendatang, tidak perlu khawatir tidak mendapatkan kamar selama karena sampai dengan saat ini penginapan masih cukup tersedia.
"Enggak perlu khawatir karena kamar masih cukup tersedia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022