Siem Reap (Antara Bali) - Pemerintah Kamboja menginginkan maskapai penerbangan Indonesia terbang langsung ke Phnom Penh dan kota Siem Reap, di mana terdapat kompleks candi Angkor Wat yang bersejarah dan ramai dikunjungi wisatawan.

"Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyampaikan langsung permintaan adanya penerbangan langsung itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat KTT ASEAN di Bali tahun lalu," kata Dubes RI untuk Kamboja Soehardjono Sastromihardjo di Siem Reap, Rabu, saat mendampingi Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada Pertemuan ke-44 Menteri-Menteri Ekonomi ASEAN.

Selain itu, kata Soehardjono, Hun Sen juga mengharapkan PT Telkom membeli saham Cam GSM, operator telekomunikasi di Kamboja. "Permintaan Kamboja agar kita membeli beras sudah ditandatangani kesepakatan kerja samanya, namun untuk penerbangan langsung dan pembelian saham Cam GSM masih perlu pembahasan dan kajian lebih lanjut," katanya.

Menurut Soehardjono, jumlah penduduk Kamboja sekitar 14,5 juta. Namun jumlah turis asing termasuk dari Indonesia cukup besar, yakni 2,5 juta. Kehadiran turis ini bisa menjadi potensi pasar tersendiri bagi Kamboja yang ingin mengembangkan sektor pariwisatanya. Sekarang ini sekitar 80 persen rakyat Kamboja bekerja di sektor pertanian.

Sejumlah maskapai Indonesia seperti PT Sriwijaya Airlines dan Mandala Airlines, katanya, sudah menyampaikan minat dan niatnya untuk terbang langsung ke Kamboja.

Arus kunjungan wisatawan ke Kamboja terus meningkat sehingga sejumlah maskapai asing yang terbang langsung ke ibu kota negara itu terus bertambah, seperti AirAsia, Thai Airways, Vietnam Airlines, dan Silk Air. "Maskapai kita belum mengambil manfaat dari arus penumpang ke Kamboja yang makin ramai," ucapnya.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012