Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai penyebaran COVID-19 varian Omicron di Indonesia masih terkendali meski saat ini penambahan kasus yang terjadi telah melebihi puncak kasus saat gelombang varian Delta.
"Perkembangan kasus Omicron di Indonesia masih terkendali. Meskipun penambahan kasus sudah melebihi tren Delta, namun kondisi rawat inap dan kematian jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta beberapa waktu yang lalu," katanya dalam keterangan pers terkait hasil ratas PPKM yang ditayangkan secara daring di Jakarta, Senin.
Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu menjelaskan sejumlah provinsi, di antaranya DKI Jakarta, Banten dan Bali, sudah memasuki tren penurunan kasus konfirmasi harian selama tujuh hari terakhir.
Baca juga: Menko Luhut : Indonesia produksi dua vaksin COVID-19 pada 2022
"Tren angka hospitalisasi juga terlihat menurun di DKI Jakarta dan Bali. Hari ini jumlah keterisian rawat inap di rumah sakit seluruh provinsi di Jawa Bali masih jauh di bawah keterisian varian Delta," kata Koordinator PPKM Jawa Bali itu.
Luhut pun mengatakan hal lain yang perlu jadi perhatian saat ini adalah meningkatnya kasus COVID-19 dari tenaga kesehatan (nakes). Perawat, tenaga penunjang hingga manajemen rumah sakit menjadi kelompok yang paling banyak terinfeksi.
Baca juga: Luhut: pertengahan Februari-awal Maret, puncak Omicron di Indonesia
Menurut Luhut, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa banyak di antara nakes yang terpapar dari rumah masing-masing dan lingkungannya.
"Pemerintah mewaspadai hal ini dengan kembali meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengawasan dan pengetatan alat pelindung diri (APD) serta menyiapkan fasilitas penginapan khusus untuk menghindari kontak erat dengan keluarga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Perkembangan kasus Omicron di Indonesia masih terkendali. Meskipun penambahan kasus sudah melebihi tren Delta, namun kondisi rawat inap dan kematian jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta beberapa waktu yang lalu," katanya dalam keterangan pers terkait hasil ratas PPKM yang ditayangkan secara daring di Jakarta, Senin.
Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu menjelaskan sejumlah provinsi, di antaranya DKI Jakarta, Banten dan Bali, sudah memasuki tren penurunan kasus konfirmasi harian selama tujuh hari terakhir.
Baca juga: Menko Luhut : Indonesia produksi dua vaksin COVID-19 pada 2022
"Tren angka hospitalisasi juga terlihat menurun di DKI Jakarta dan Bali. Hari ini jumlah keterisian rawat inap di rumah sakit seluruh provinsi di Jawa Bali masih jauh di bawah keterisian varian Delta," kata Koordinator PPKM Jawa Bali itu.
Luhut pun mengatakan hal lain yang perlu jadi perhatian saat ini adalah meningkatnya kasus COVID-19 dari tenaga kesehatan (nakes). Perawat, tenaga penunjang hingga manajemen rumah sakit menjadi kelompok yang paling banyak terinfeksi.
Baca juga: Luhut: pertengahan Februari-awal Maret, puncak Omicron di Indonesia
Menurut Luhut, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa banyak di antara nakes yang terpapar dari rumah masing-masing dan lingkungannya.
"Pemerintah mewaspadai hal ini dengan kembali meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengawasan dan pengetatan alat pelindung diri (APD) serta menyiapkan fasilitas penginapan khusus untuk menghindari kontak erat dengan keluarga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022