Denpasar (Antara Bali) - Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional menetapkan sebelas perguruan tinggi (PT) di Indonesia diikutsertakan dalam program pertukaran dosen dan mahasiswa ke Malaysia dan Thailand.

"Sebelas perguruan tinggi itu termasuk diantaranya Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang akan mengikuti program pertukaran dosen dan mahasiswa mulai 2010," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Rai S, MA di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, ketiga negara tersebut, yakni Malaysia, Indonesia dan Tailand sepakat setiap tahunnya mengirim 50 orang mahasiswa dan dosen untuk belajar maupun mengajar.

"Indonesia mengirim 50 dosen dan mahasiswa yang berasal dari sebelas perguruan tinggi untuk belajar dan mengajar di Malaysia dan Thailand," ujar Prof Rai.

Ia mengemukakan, selama ini ISI Denpasar sudah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi seni di Malaysia dan Thailand.

Dengan demikian begitu program Dikti Depdiknas dilaksanakan, ISI Denpasar telah siap merealisasikannya.

Persiapan lainnya, ISI Denpasar telah membekali dosen dan mahasiswanya dengan kemampuan berbahasa Inggris.

Dengan demikian setiap dosen maupun mahasiswa siap melakukan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan tinggi lain termasuk di luar negeri.

Prof Rai menjelaskan, kerjasama tiga negara itu merupakan salah satu persiapan mengantisipasi perkembangan tahun 2015 yang menerapkan pertukaran dosen dan mahassiswa di kawasan negara ASEAN.

"ISI Denpasar yang sejak lama mengemban misi 'go internasional', karena banyak menerima mahasiswa asing untuk mendalami tabuh dan tari Bali. ISI kini sudah mengirim beberapa dosen ke KBRI di mancanegara untuk mengajar tabuh dan tari Bali kepada masyarakat internasional," tutur Rai.(*)
 

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009