Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang melaporkan gelombang setinggi 3,5 meter berpotensi melanda lima wilayah perairan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Peluang tinggi gelombang hingga 2,5 meter beresiko tinggi terhadap perahu nelayan maupun kapal tongkang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Syaeful Hadi di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan NTT.
Syaeful menyebutkan kelima titik perairan di NTT yang berpotensi dilanda gelombang 2,5 meter itu adalah Selat Sumba bagian barat, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, Laut Sawu, perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Selain potensi tinggi gelombang, kata dia, potensi kecepatan angin juga tercatat berkisar 5-20 knot.
Syaeful menjelaskan kondisi ini mengancam keselamatan pelayaran, terutama perahu nelayan karena tinggi gelombangnya di atas 1,25 meter dan kecepatan angin lebih dari 15 knot.
Selain itu, kata dia, juga berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal tongkang karena kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Ia mengimbau agar masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
"Dimohon agar tetap waspada untuk menghindari dampak kerugian yang tidak diinginkan terjadi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Peluang tinggi gelombang hingga 2,5 meter beresiko tinggi terhadap perahu nelayan maupun kapal tongkang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Syaeful Hadi di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan NTT.
Syaeful menyebutkan kelima titik perairan di NTT yang berpotensi dilanda gelombang 2,5 meter itu adalah Selat Sumba bagian barat, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, Laut Sawu, perairan selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Selain potensi tinggi gelombang, kata dia, potensi kecepatan angin juga tercatat berkisar 5-20 knot.
Syaeful menjelaskan kondisi ini mengancam keselamatan pelayaran, terutama perahu nelayan karena tinggi gelombangnya di atas 1,25 meter dan kecepatan angin lebih dari 15 knot.
Selain itu, kata dia, juga berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal tongkang karena kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Ia mengimbau agar masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
"Dimohon agar tetap waspada untuk menghindari dampak kerugian yang tidak diinginkan terjadi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022