Denpasar (Antara Bali) - Kain khas Sumba, hiamba, diminati oleh sejumlah wisatawan mancanegara yang berlibur ke Bali, terutama dari Amerika Serikat dan Jepang.
"Para turis biasanya mendatangi saya dan memesan kain hiamba," kata Frederika Mbittu Kaie, pengrajin kain tersebut yang sudah menetap di Denpasar, Minggu.
Harga satu helai kain tersebut adalah Rp1 juta sedangkan jika stel pasangan maka menjadi Rp2 juta.
Harga sebesar itu memang cukup pantas karena proses pembuatannya yang membutuhkan waktu lama. Untuk satu lembar kain biasanya membutuhkan tiga tahun dari proses awal sampai akhir.
"Guna memenuhi pesanan tersebut, saya menggunakan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak. Dalam setahun maksimal diproduksi sebanyak 80 helai kain hiamba," ujarnya.
Menurut Frederika, sebenarnya pada zaman dulu kain tersebut dibuat untuk keperluan ritual upacara adat sehingga tidak diperjualbelikan. Namun seiring perkembangan maka diperbolehkan untuk diperdagangkan.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Para turis biasanya mendatangi saya dan memesan kain hiamba," kata Frederika Mbittu Kaie, pengrajin kain tersebut yang sudah menetap di Denpasar, Minggu.
Harga satu helai kain tersebut adalah Rp1 juta sedangkan jika stel pasangan maka menjadi Rp2 juta.
Harga sebesar itu memang cukup pantas karena proses pembuatannya yang membutuhkan waktu lama. Untuk satu lembar kain biasanya membutuhkan tiga tahun dari proses awal sampai akhir.
"Guna memenuhi pesanan tersebut, saya menggunakan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak. Dalam setahun maksimal diproduksi sebanyak 80 helai kain hiamba," ujarnya.
Menurut Frederika, sebenarnya pada zaman dulu kain tersebut dibuat untuk keperluan ritual upacara adat sehingga tidak diperjualbelikan. Namun seiring perkembangan maka diperbolehkan untuk diperdagangkan.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012