Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebutkan sistem keamanan Ibu Kota Negara (IKN) baru dengan nama Nusantara berbasis internet atau "smart security" yang dipadukan dengan perkembangan teknologi mumpuni.
Sistem keamanan berbasis "smart security" tersebut diungkapkan Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi IKN baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu.
"Konsep keamanan disusun agar dapat memberikan keamanan masyarakat di IKN Nusantara," ujarnya.
Baca juga: Kapolri cek masalah pembangunan IKN saat tinjau lokasi di Kaltim
Dengan perpindahan IKN Indonesia, katanya, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) dipastikan berpindah ke IKN Nusantara.
Ia mengatakan Gedung Mabes Polri di IKN baru bakal dibangun di atas lahan seluas 3,8 hektare, namun ada usulan ditambah menjadi 30 hektare.
"Kawasan untuk Mabes Polri disiapkan 3,8 hektare, tapi ada usulan dari Gubernur Kalimantan Timur untuk ditambahkan 30 hektare," kata Kapolri.
Baca juga: Akademikus: Penamaan "Nusantara" momentum kembalikan mentalitas persatuan
Keberadaan Mabes Polri, kata dia, nantinya akan mengusung konsep "smart forest city" karena IKN Nusantara mengusung konsep yang ramah lingkungan.
Dengan pembangunan IKN baru di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur tersebut, katanya, diharapkan terjadi pemerataan pembangunan dan ekonomi.
"Kami berharap beban yang selama ini terpusat di Jakarta dapat terbagi dengan adanya IKN baru," kata dia.
Baca juga: Gubernur Kaltim: UU IKN tidak buru-buru
Kapolri mengatakan kunjungan ini untuk memastikan perkembangan pembangunan sejumlah fasilitas penunjang IKN Nusantara berjalan lancar, bahkan secara umum tidak ada kendala.
"IKN baru telah ditetapkan, selanjutnya kami memastikan pembangunan bisa berjalan aman dan lancar," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Sistem keamanan berbasis "smart security" tersebut diungkapkan Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi IKN baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu.
"Konsep keamanan disusun agar dapat memberikan keamanan masyarakat di IKN Nusantara," ujarnya.
Baca juga: Kapolri cek masalah pembangunan IKN saat tinjau lokasi di Kaltim
Dengan perpindahan IKN Indonesia, katanya, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) dipastikan berpindah ke IKN Nusantara.
Ia mengatakan Gedung Mabes Polri di IKN baru bakal dibangun di atas lahan seluas 3,8 hektare, namun ada usulan ditambah menjadi 30 hektare.
"Kawasan untuk Mabes Polri disiapkan 3,8 hektare, tapi ada usulan dari Gubernur Kalimantan Timur untuk ditambahkan 30 hektare," kata Kapolri.
Baca juga: Akademikus: Penamaan "Nusantara" momentum kembalikan mentalitas persatuan
Keberadaan Mabes Polri, kata dia, nantinya akan mengusung konsep "smart forest city" karena IKN Nusantara mengusung konsep yang ramah lingkungan.
Dengan pembangunan IKN baru di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur tersebut, katanya, diharapkan terjadi pemerataan pembangunan dan ekonomi.
"Kami berharap beban yang selama ini terpusat di Jakarta dapat terbagi dengan adanya IKN baru," kata dia.
Baca juga: Gubernur Kaltim: UU IKN tidak buru-buru
Kapolri mengatakan kunjungan ini untuk memastikan perkembangan pembangunan sejumlah fasilitas penunjang IKN Nusantara berjalan lancar, bahkan secara umum tidak ada kendala.
"IKN baru telah ditetapkan, selanjutnya kami memastikan pembangunan bisa berjalan aman dan lancar," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022