Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat setelah pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat The Fed.

Rupiah bergerak melemah 31 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.384 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.353 per dolar AS.

"Perdagangan cukup menarik, karena dari AS terlihat memastikan bahwa ada rencana penyelesaian stimulus di awal Maret ditambah prospek kenaikan suku bunga," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Dolar menguat ke level tertinggi dalam lima minggu terakhir setelah The Fed menyatakan kemungkinan akan menaikkan suku bunga AS pada Maret seperti yang diperkirakan dan meluncurkan pengurangan yang signifikan dalam kepemilikan asetnya.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan berpikiran terbuka ketika menyesuaikan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi yang terus-menerus tinggi agar tidak mengakar.

"Ini pun menjadi alasan utama pelemahan harga Rupiah terhadap USD pagi ini, di samping kenaikan kasus yang cukup tajam kemarin hingga mencapai 7.000 kasus dalam satu hari," ujar Nikolas.

Pada Rabu (26/1) kemarin, jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 7.010 kasus sehingga total kasus mencapai 4,3 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 1.755 kasus.

Nikolas mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.350 per dolar AS hingga Rp14.450 per dolar AS.

Pada Rabu (26/1) lalu, rupiah ditutup melemah tipis 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.353 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.350 per dolar AS.

 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022