Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali untuk mengembangkan penelitian, inovasi, diseminasi hasil riset, UMKM dan studi lanjut berdasarkan riset.

"ITB STIKOM Bali sebagai kampus teknologi informasi (TI) berpengalaman di bidang riset," kata Plt Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Iptek (SDMI) BRIN Edy Giri Rachman Putra, PhD di Denpasar, Selasa.

Baca juga: Pemkot Denpasar dukung riset ITB STIKOM Bali guna atasi COVID-19

Edy Giri dalam rapat secara virtual antara jajaran BRIN dengan ITB STIKOM Bali pada Senin (24/1) mengatakan dengan adanya kerja sama kedua pihak ini diharapkan dapat lebih berperan dalam mengatasi persoalan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

"Saat ini dan ke depan, dimana era dunia digital dan dunia tanpa batas, Indonesia mengalami tantangan perdagangan global berupa aliran barang dan jasa, ilmu pengetahuan dan teknologi masuk ke Indonesia.

"Akibatnya, barang dan jasa tidak sesuai standar, banjir produk impor sangat beragam, dan mengancam daya saing produk nasional," ujar Edy Giri yang juga mantan Ketua Sekolah Tinggi Teknik Nuklir-Badan Tenaga Atom Nasional (STTN-Batan) 2016-2021 itu.

Menurut dia, Indonesia mau tak mau harus siap menghadapi era digital. Tetapi, perlu didukung dengan sumber daya manusia dan infrastruktur teknologi informasi (TI) yang memadai.

"Oleh karenanya, perlu ada riset yang mendalam tentang hal ini. Itulah, maka BRIN mengajak ITB STIKOM Bali untuk terlibat dalam kerja sama mengembangkan penelitian, inovasi, diseminasi hasil riset, UMKM dan studi lanjut berdasarkan riset," ucapnya.

Baca juga: Erick: KEK kesehatan di Sanur-Bali bisa jadi lokasi riset kualitas kesehatan

Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan mengapresiasi ajakan BRIN untuk menjalin kerja sama.

Menurut Dadang, era digital memaksa semua pihak mengubah segala cara dalam segala tatanan kehidupan.

"Kami berharap, paling tidak awal Februari 2022, ITB STIKOM Bali dan BRIN sudah tanda tangan MoU dan perjanjian kerja sama (PKS)," ujar Dadang Hermawan.

Chandra Ahmadi selaku "person in charge (PIC)" kerja sama ITB STIKOM Bali dan BRIN menyampaikan secara spesifik apa saja yang akan dikerjasamakan nanti diatur dalam PKS sebagai turunan dari MoU.

Pihaknya segera merancang draf MoU dan PKS supaya dikonsultasikan dengan BRIN sehingga awal Februari 2022 sudah ditandatangani.

Dalam rapat virtual tersebut juga diikuti Plt Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi (PRI) Dr Mego Pinandito, MEng, Sekretaris Deputi SDMI Nining Setyowati Dwi Andayani dan Sekretaris Deputi PRI Lindawati Wardani.

Baca juga: Wagub apresiasi keterlibatan akademisi untuk pemulihan Bali dari COVID-19

Sedangkan Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan, turut hadir didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Ida Bagus Suradarma, SE, MSi, Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan Ni Luh Putri Srinadi, SE, MMKom, dan Wakil Rektor III Bidang Kerja Sama dan Inovasi I Made Sarjana, SE, MM.

Turut hadir juga Direktur Pengembangan Inovasi, HAKI, Inbis dan Teknologi Budaya ITB STIKOM Bali Candra Ahmadi, SKom, MT, Direktur Layanan Industri, Karir dan Alumni Dr Evi Triandini, MEng, serta Direktur Penjaminan Mutu dan Pengawasan Internal Ni Luh Ratniasih, SKom, MT.


 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022