Semarapura (Antara Bali) - Abrasi di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, merusakaan beberapa hektare tanaman rumput laut yang hampir memasuki masa panen.
Petani rumput laut di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, sebagian memanen tanaman rumput laut sejak dini untuk menghindari kerugian lebih besar.
"Siang dan malam petani sini sibuk memanen dini untuk menghindari kerugian besar," kata Ketut Koner, petani rumput laut di Desa Ped, saat dihubungi dari Semarapura, Rabu.
Selain rumput laut, mereka juga merasa was-was karena gelombang laut terus mendekat ke permukiman warga di Desa Ped.
Kepala Desa Ped I Made Sukarta mengatakan, abrasi tersebut akibat jebolnya tanggul pemecah ombak. "Yang paling parah terjadi di Banjar (Dusun Adat Nyeh. Bahkan dinding gedung SD sudah mulai terkikis," katanya.(IPA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Petani rumput laut di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, sebagian memanen tanaman rumput laut sejak dini untuk menghindari kerugian lebih besar.
"Siang dan malam petani sini sibuk memanen dini untuk menghindari kerugian besar," kata Ketut Koner, petani rumput laut di Desa Ped, saat dihubungi dari Semarapura, Rabu.
Selain rumput laut, mereka juga merasa was-was karena gelombang laut terus mendekat ke permukiman warga di Desa Ped.
Kepala Desa Ped I Made Sukarta mengatakan, abrasi tersebut akibat jebolnya tanggul pemecah ombak. "Yang paling parah terjadi di Banjar (Dusun Adat Nyeh. Bahkan dinding gedung SD sudah mulai terkikis," katanya.(IPA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012