Indonesia melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN) sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Pertemuan Standardisasi Internasional atau International Standards Summit 2022 yang rencananyA dihadiri oleh seluruh badan standardisasi dari negara anggota G20.
“Event (Acara) ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menunjukkan kepada dunia internasional terkait komitmen yang kuat dari Pemerintah Indonesia dalam memanfaatkan standar untuk memfasilitasi penyusunan regulasi baik dalam rangka perlindungan masyarakat maupun untuk meningkatkan daya saing dunia usaha,” kata Kepala BSN Kukuh S Achmad saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Kukuh menuturkan menjadi tuan rumah International Standards Summit 2022 tersebut sangat penting artinya bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen kuat dalam memanfaatkan standar untuk perlindungan masyarakat dan peningkatan daya saing dunia usaha.
Menurut dia, dengan semakin meningkatnya penggunaan standar sebagai elemen penting dalam perdagangan global, maka mewujudkan standar internasional dengan mempertimbangkan kondisi seluruh anggota G20 menjadi sangat penting.
Baca juga: Pengamat: Keketuaan G20 momentum kebangkitan pariwisata bahari
Diharapkan standar internasional tersebut dapat benar-benar menjadi alat untuk memperlancar transaksi perdagangan, terutama di antara negara anggota G20.
Kukuh menuturkan saat ini pihaknya masih merencanakan penyelenggaraan International Standards Summit 2022.
Topik-topik yang akan dibahas belum ditentukan secara detail, tetapi tidak akan keluar dari tema utama Recover Together, Recover Stronger, yaitu dengan mengangkat topik-topik standardisasi yang mengarah kepada aspek kesehatan dan pemulihan ekonomi global.
Indonesia mendapatkan kepercayaan memegang Presidensi G20 Tahun 2022 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Dengan mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" atau "Pulih Bersama, Menjadi Lebih Kuat", Presidensi G20 Indonesia mendorong upaya bersama untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Baca juga: Indonesia inginkan hasil konkret G20
Diketahui, anggota G20 terdiri dari Afrika Selatar Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris Raya, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Pada 31 Oktober 2021, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menerima tongkat estafet Presidensi G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi. Selanjutnya, Indonesia akan memegang Keketuaan atau Presidensi G20 mulai dari 1 Desember 2021 hingga awal November 2022.
Selama keketuaan, Indonesia akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan sejumlah pertemuan internasional terkait lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022