Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau lokasi pembangunan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru yang berada di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Jumat.

Dengan menggunakan Helikopter VVIP Super Puma, Wapres mendarat di Helipad Lapangan Srikandi, Tempeh, Kabupaten Lumajang pada Jumat pagi, pukul 07.45 WIB, dengan disambut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Wapres diagendakan melakukan dialog langsung dengan masyarakat setempat dan meninjau lokasi pembangunan huntara.

Menurut rencana, Pemerintah akan membangun 1.951 unit hunian sementara di atas lahan seluas 81 hektare bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru. Saat ini sudah terdapat satu unit rumah contoh yang digunakan sebagai acuan untuk pembangunan huntara tersebut.

Selain itu, di kawasan huntara akan dibangun sejumlah fasilitas publik seperti pasar, masjid dan sarana olahraga.

Baca juga: Wapres berharap Madura jadi pelopor riset produk halal

Sebelumnya, Wapres Ma’ruf memerintahkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk merumuskan pola penataan ruang di kawasan Gunung Semeru dengan menitikberatkan pada aspek kebencanaan.

"Saya memerintahkan kepada Pemda dan BNPB untuk berkolaborasi dalam merumuskan peruntukan dan penataan ruang pada kawasan Gunung Semeru, dengan menitikberatkan aspek bencana," kata Wapres saat meninjau pascabencana erupsi Gunung Semeru melalui konferensi video dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pada 16 Desember 2021.

Wapres juga meminta masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk direlokasi ke daerah lebih aman. Apabila kondisi tidak memungkinkan terjadinya relokasi, maka Wapres meminta Pemprov dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) gencar menyosialisasikan mitigasi.

"Bila tidak dapat dilakukan, karena ada pertimbangan tertentu, maka Pemda dengan dibantu oleh BPBD secara aktif membantu dan membentuk masyarakat tanggap bencana, serta perlu dukungan aksesibilitas dan kapasitas tempat pengungsian harus disiapkan," ujar Wapres.

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022