Denpasar (Antara Bali) - Kepala Pusat Penelitian Kebudayaan dan Pariwisata Universitas Udayana (Unud) Dr Agung Suryawan Wiranatha memandang data statistik kepariwisataan di Pulau Dewata banyak yang tidak sinkron.

"Selain itu banyak juga datanya yang tidak ada, sehingga sulit untuk membuat prediksi," katanya saat menjadi pembicara pada diskusi 'Selasa Pariwisata', di Denpasar, Selasa.

Padahal data pariwisata itu, menurut dia, sangat penting menjadi acuan bagi pengembangan industri pariwisata, akomodasi dan destinasi wisata di Bali.

"Akibatnya tidak sedikit kebijakan kepariwisataan yang dibuat berdasarkan data-data lama, ataupun bertindak seperti paranormal yang hanya meramal data selanjutnya diambil asumsi," katanya pada diskusi yang digelar oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali itu.

Ia melihat, data kepariwisataan yang tidak sinkron mengenai lama tinggal wisatawan, rata-rata pengeluaran, hingga tidak adanya data kunjungan destinasi wisata.

Pada diskusi ini juga menghadirkan pembicara Kepala Bidang Penataan Ruang dan Penduduk Bappeda Bali Ida Bagus Gede Wijaya, Kepala Badan Pusat Statistik Bali Gede Suarsa dan Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah III Bali-Nusra Dwi Pranoto.(LHS) 

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012