Denpasar (Antara Bali) - Rektor Universitas Udayana Prof Dr dr Made Bakta mengakui keterbatasan dana menjadi salah satu kendala para dosen di kampus setempat untuk mengadakan penelitian.
"Kegairahan dosen memang masih rendah baru sekitar 20 sampai 30 persen. Idealnya penelitian dilakukan di atas 50 persen dari jumlah keseluruhan dosen," katanya di Denpasar, Senin.
Ia menyampaikan, sumber dana penelitian Unud selama ini selain bersumber dari dana dekonsentrasi Dikti, juga dana Unud sendiri dan pihak ketiga.
"Untuk dana dari Dikti itu jumlahnya berdasarkan hasil penelitian tahun lalu. Kami harapkan dana akan meningkat karena secara keseluruhan jumlah dosen Unud mencapai sekitar 1.600 orang," ucapnya.
Tahun ini, lanjut dia, pihak Unud sendiri menambah dana penelitian hingga Rp2,5 miliar.
"Paling sulit mencari dana dari pihak ketiga karena mereka masih menganggap hasil penelitian dari kampus belum bisa dimanfaatkan secara langsung," ujarnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kegairahan dosen memang masih rendah baru sekitar 20 sampai 30 persen. Idealnya penelitian dilakukan di atas 50 persen dari jumlah keseluruhan dosen," katanya di Denpasar, Senin.
Ia menyampaikan, sumber dana penelitian Unud selama ini selain bersumber dari dana dekonsentrasi Dikti, juga dana Unud sendiri dan pihak ketiga.
"Untuk dana dari Dikti itu jumlahnya berdasarkan hasil penelitian tahun lalu. Kami harapkan dana akan meningkat karena secara keseluruhan jumlah dosen Unud mencapai sekitar 1.600 orang," ucapnya.
Tahun ini, lanjut dia, pihak Unud sendiri menambah dana penelitian hingga Rp2,5 miliar.
"Paling sulit mencari dana dari pihak ketiga karena mereka masih menganggap hasil penelitian dari kampus belum bisa dimanfaatkan secara langsung," ujarnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012