Taman Safari Bali (Bali Safari Park) di Kabupaten Gianyar, Bali, mencatat kelahiran bayi-bayi satwa menjelang akhir tahun 2021 sebagai momentum yang menggembirakan di tengah pandemi COVID-19.
"Bayi-bayi satwa yang lahir itu masih dalam pengawasan serta perawatan oleh tim medis dan tim 'keeper'," kata Senior Veterinerian Bali Safari Park, Drh.Yohana Kusumaningtyas saat konferensi pers di Taman Safari Bali, Gianyar, Rabu.
Pada penghujung tahun 2021, bayi satwa yang lahir di antaranya dua ekor "striped hyena" jantan pada Jumat (29/10), satu ekor Pygmy Hippo betina pada Minggu (21/11) serta satu ekor Zebra Chapman betina pada Senin (22/11).
Baca juga: "Bali Safari" undang 80 agen travel untuk yakinkan pengunjung
"Kelahiran bayi satwa tersebut merupakan bukti kesuksesan Bali Safari Park sebagai lembaga konservasi satwa. Keberhasilan konservasi itu juga terwujud berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang terus mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali Safari Park sehingga mendorong semangat untuk memberi pelayanan terbaik," katanya.
Ia menambahkan kondisi bayi satwa juga terus dipantau untuk memastikan indukan dan bayi tetap sehat dan stabil.
"Besar harapan kami agar semua satwa yang ada di sini dapat berkembang biak dan hidup dengan baik. Harapan kami, kami juga akan bisa menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan alam," katanya.
Baca juga: 31 Negara Bahas Upaya Pelestarian Satwa di Gianyar
Berkaitan dengan kelahiran-kelahiran satwa sebagai bagian dari simbol harapan, Bali Safari Park menggelar acara Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang bertajuk "Safari 1001 Mimpi" mulai 15 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
"Bali Safari Park juga mengajak masyarakat untuk mengikuti kompetisi pemberian nama pada bayi zebra melalui media sosial Instagram dan akan ada hadiah menarik untuk pemenang yang memberikan nama paling unik dan penuh makna," katanya.
Ia berharap nantinya bayi-bayi satwa tersebut dapat tumbuh sehat sehingga masyarakat bisa bertemu mereka secepatnya.
Taman Safari Bali yang berdiri sejak tahun 2007 dan dihuni oleh lebih dari 100 spesies satwa tersebut bukan sekedar tempat rekreasi keluarga tetapi juga lembaga konservasi yang fokus menyelamatkan satwa-satwa langka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Bayi-bayi satwa yang lahir itu masih dalam pengawasan serta perawatan oleh tim medis dan tim 'keeper'," kata Senior Veterinerian Bali Safari Park, Drh.Yohana Kusumaningtyas saat konferensi pers di Taman Safari Bali, Gianyar, Rabu.
Pada penghujung tahun 2021, bayi satwa yang lahir di antaranya dua ekor "striped hyena" jantan pada Jumat (29/10), satu ekor Pygmy Hippo betina pada Minggu (21/11) serta satu ekor Zebra Chapman betina pada Senin (22/11).
Baca juga: "Bali Safari" undang 80 agen travel untuk yakinkan pengunjung
"Kelahiran bayi satwa tersebut merupakan bukti kesuksesan Bali Safari Park sebagai lembaga konservasi satwa. Keberhasilan konservasi itu juga terwujud berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang terus mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali Safari Park sehingga mendorong semangat untuk memberi pelayanan terbaik," katanya.
Ia menambahkan kondisi bayi satwa juga terus dipantau untuk memastikan indukan dan bayi tetap sehat dan stabil.
"Besar harapan kami agar semua satwa yang ada di sini dapat berkembang biak dan hidup dengan baik. Harapan kami, kami juga akan bisa menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan alam," katanya.
Baca juga: 31 Negara Bahas Upaya Pelestarian Satwa di Gianyar
Berkaitan dengan kelahiran-kelahiran satwa sebagai bagian dari simbol harapan, Bali Safari Park menggelar acara Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang bertajuk "Safari 1001 Mimpi" mulai 15 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
"Bali Safari Park juga mengajak masyarakat untuk mengikuti kompetisi pemberian nama pada bayi zebra melalui media sosial Instagram dan akan ada hadiah menarik untuk pemenang yang memberikan nama paling unik dan penuh makna," katanya.
Ia berharap nantinya bayi-bayi satwa tersebut dapat tumbuh sehat sehingga masyarakat bisa bertemu mereka secepatnya.
Taman Safari Bali yang berdiri sejak tahun 2007 dan dihuni oleh lebih dari 100 spesies satwa tersebut bukan sekedar tempat rekreasi keluarga tetapi juga lembaga konservasi yang fokus menyelamatkan satwa-satwa langka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021