Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pertanian menyiapkan penjamin pembelian atau penyalur (off taker) untuk produksi bawang merah, agar petani mendapat kepastian harga dan permintaan.
“Kita harapkan nanti produktivitasnya bisa meningkat, dan juga yang paling penting disiapkan juga off taker yang membeli dari bawang merah yang telah kita tanam tadi, sehingga kepastian harga, kepastian yang membeli itu ada,” kata Presiden Jokowi usai menanam bawang merah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Presiden menanam bawang merah bersama petani dalam kesempatan itu, didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan pejabat terkait lainnya.
Presiden menginginkan para petani bawang merah selalu diberi pendampingan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Ia juga berpesan agar harga bawang merah tidak dipermainkan oleh para tengkulak yang bisa membuat petani merugi.
Di Temanggung, kata Presiden, terdapat lahan seluas 339 hektar yang akan didampingi langsung oleh Kementan untuk kegiatan produksi bawang merah.
Baca juga: 12 ton bawang merah Bali diekspor ke Singapura
Presiden mengharapkan dengan kehadiran pemerintah, maka produktivitas dan pendapatan petani bawang merah akan meningkat. "Kita harapkan dengan produktivitas yang semakin baik, intervensi di bibit, kita harapkan pendapatan petani akan meningkat," ujarnya.
Kepala Negara mengatakan akan kembali meninjau produksi bawang merah di Temanggung usai masa panen.
“Ini akan saya lihat setelah panen karena kita dapat memastikan kalau panen sudah terjadi berarti per hektar dapat berapa ton, ongkos di produksinya berapa, sehingga ketemu betul para petani memang dapat keuntungan dengan menenam bawang merah ini,” jelas Presiden Jokowi.
Baca juga: Pemkab Klungkung lakukan Panen Perdana Cabai dan Bawang Merah
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021