Banjir dan bencana naiknya air laut atau rob melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jembrana, Bali, hingga merendam belasan rumah warga.

"Banjir datang sekitar pukul 04.00 wita dinihari. Dibandingkan sebelumnya, banjir kali ini lebih besar," kata warga Dusun Pasar, Desa Pekutatan,
Nengah Suwitra, yang juga salah satu korban banjir, di rumahnya, Senin.

Meski lebih besar dibanding sebelumnya, ia mengatakan, kali ini warga sudah melakukan antisipasi antara lain dengan tidak menambatkan hewan peliharaan di pinggir sungai.

Menurutnya, banjir di wilayah itu akibat luapan Sungai Pulukan, yang dalam satu tahun terakhir sudah empat kali meluapkan airnya sampai ke rumah warga.

"Sekarang setiap hujan lebat, kami melakukan koordinasi dengan penjaga bendungan di hulu sungai. Ternak sapi warga juga tidak ditambatkan di pinggir sungai, untuk menghindari kerugian yang besar," katanya.

Baca juga: Pemkab Jembrana secepatnya perbaiki jembatan putus diterjang banjir

Sementara itu, warga lainnya, Luh Ratna, mengatakan, lumpur dari luapan air sungai tersebut mendesak pintu rumahnya hingga jebol dan airnya masuk.

Sedangkan, warga lain, Ketut Soma, yang menjadi korban banjir, mengaku, sejumlah peralatan di rumahnya seperti mesin jahit terendam air dan lumpur.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembraan Putu Agus Artana mengatakan, setidaknya 16 keluarga terdampak banjir tersebut.

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna yang datang ke lokasi memerintahkan BPBD untuk terus memantau situasi, serta segera memberikan bantuan.

"Hujan masih akan turun, saya perintahkan BPBD untuk terus melakukan pemantauan. Kepada warga, kami juga minta untuk waspada," katanya.

Baca juga: Pemkab Jembrana segera perbaiki jembatan putus diterjang banjir

Di tempat lain, tepatnya di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, banjir rob menyebabkan warung-warung yang berada di pinggir pantai rusak.

Gelombang besar air laut juga menyebabkan abrasi di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara semakin parah hingga memutus jalan di lokasi tersebut.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021