Kuala Lumpur (Antara Bali) - Indonesia masih menjadi pilihan bagi perbankan Malaysia untuk berinvestasi meski pemerintah Indonesia telah memberlakukan peraturan baru yang membatasi kepemilikan asing dalam institusi keuangan.
       
Direktur Pelaksana dan CEO RHB Islamic Bank Bhd, Abd. Rani Lebai Jaafar mengatakan, pasar Indonesia sangat besar dan potensial untuk mengembangkan institusi keuangan.
       
"Walaupun baru-baru ini Bank Indonesia memperkenalkan peraturan baru yang membatasi kepemilikan asing dalam institusi keuangan mereka, kami masih berminat terhadap potensi negara tersebut," kata Jaafar seperti dikutip harian Utusan Malaysia, Senin.
       
"Banyak cara untuk RHB Islamic pergi ke sana, tidak harus melalui pemilikan sebuah institusi keuangan lokal. Melalui Grup RHB kami mampu melebarkan sayap karena peluang yang besar di sana," katanya.
       
Menurut dia, perbankan Islam di Indonesia juga belum digali sepenuhnya sehingga pihaknya masih memiliki peluang untuk menembus pasar Indonesia.
       
Sebelumnya Grup RHB telah menunjukkan minatnya untuk memasuki pasar Indonesia dengan rencana kepemilikan saham PT Bank Mestika Dharma (Bank Mestika) Indonesia oleh RHB Capital Bhd. (RHB Cap) senilai 1,16 miliar ringgit. Namun rencana tersebut belum final.
       
Sementara Bank Islam Malaysia Bhd (Bank Islam) juga akan meneruskan rencana memasuki pasar Indonesia.
       
"Merupakan satu kerugian jika Bank Islam tidak ikut menembus pasar Indonesia. Rencana kami tidak melebihi 40 persen kepemilikan. Apa yang penting kehadiran Bank Islam di sana dan memberi manfaat bagi bank," kata sebuah sumber di bank tersebut.(*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012