Denpasar (Antara Bali) - Kontribusi kedelai produksi lokal di Bali sangat kecil dalam memenuhi kebutuhan bahan baku tempe dan tahu yang setiap tahunnya mencapai 7.200 ton di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

"Andil produksi kedelai lokal dalam memenuhi kebutuhan bahan baku tahu tempe tidak lebih dari 10-15 persen," kata  Ketua Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Bali, Haji Sutrisno di Denpasar Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya sanggup menampung berapapun banyaknya kedelai yang dihasilkan petani di daerah ini, karena bahan baku selama ini sangat tergangung dari kedelai impor yang didatangkan dari Surabaya.

Kedelai lokal memang harganya lebih murah dari kedepai impor. Kedelai lokal kini hanya Rp6.500/kg, sementara kedelai impor Rp8.200/kg.

Kedelai impor kualitasnya lebih baik, bersih dan mengembang lebih besar untuk dijadikan bahan baku tempe. Sementara kedele lokal kurang bersih, bahkan kadang bercampur dengan kerikil.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012