Graz, Austria (Antara Bali/PRNewswire) - Lyoness Child & Family Foundation membangun kembali Sekolah Dasar No-Moscow di Qunu, Afrika Selatan, yang dimulai saat perayaan Mandela Day pada tanggal 18 Juli. Nelson Rolihlahla Mandela, pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian, menjadi rekan utama proyek ini.

- Referensi silang: Gambar tersedia melalui kantor media foto epa dan dapat diunduh gratis di:

http://www.presseportal.de/pm/101544 -

Graca Machel, istri Nelson Mandela, dengan khidmat memulai pembangunan Sekolah Dasar No-Moscow baru di Qunu, tempat kelahiran mantan presiden Afrika Selatan. Mbuso Mandela, cucu dari Nelson Mandela juga hadir pada kesempatan tersebut. "Kami ingin membantu teman-teman kami yang tinggal di sini dan yang menderita dari gedung yang telah rusak dan sumber daya yang terbatas", jelas pemuda 21 tahun yang menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Qunu dan memulai kerjasama dengan Child & Family Foundation.

Graca Machel menekankan bahwa awal dari pembangunan dilakukan bersamaan dengan perayaan Hari Mandela yang secara tradisional diadakan pada 18 Juli. Pada hari ini orang-orang di seluruh dunia diajak untuk melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain selama 67 menit - mengingat bahwa Nelson Mandela telah menghabiskan 67 tahun membela keadilan dan hak asasi manusia.

Nelson Mandela juga telah membela anak-anak dan hak mereka untuk pendidikan sepanjang hidupnya. "Mandiba mengagumi anak-anak", kata Graca Machel. "Ia melakukan apapun yang ia bisa untuk anak-anak di negaranya dan untuk memberikan pendidikan yang baik bagi mereka." Menyediakan akses pendidikan terhadap anak-anak muda masih menjadi tujuan utamanya, seperti yang ditekankan oleh sosok berusia 94 tahun tersebut pada hari perayaan: "Pendidikan itu penting karena jika kamu tidak berpendidikan maka kamu tidak akan bisa menjadi seorang pemimpin."

Oleh karena itu keluarga Mandela sangat bahagia terhadap keseluruhan proyek sekolah ini. "Kami berterima kasih karena telah datang dari Austria dan telah memilih tempat ini untuk membuat perbedaan di Afrika Selatan," jelas Machel. "Kami sangat yakin bahwa ini hanyalah awal dari hubungan kami."

Segala kebutuhan finansial untuk membangun sekolah disediakan oleh Lyoness Child & Family Foundation. Pada permulaan proyek, pendiri Lyoness dan CEO Hubert Freidl, Direktur Yayasan Anak & Keluarga Nina Passegger, serta tim LYONESS.TV turut hadir di Afrika Selatan. "Kami bermaksud untuk membangun sekolah baru ini dalam waktu yang singkat. Kami berencana untuk mewujudkan proyek ini bersama dengan keluarga Mandela dalam waktu enam bulan ke depan," jelas Freidl. Sekolah baru tersebut akan memiliki 7 ruang kelas dan sebuah perpustakaan serta akan memberikan lingkungan belajar yang lebih baik bagi murid-muridnya.

Tentang Lyoness Child & Family Foundation

Atas dasar gagasan mendirikan komunitas belanja Lyoness internasional yang aktif, untuk menjadi kuat bersama sebagai komunitas, Lyoness Child & Family Foundation didirikan pada tahun 2008 sebagai organisasi amal independen yang mendukung proyek bantuan nasional dan internasional dengan moto "Pendidikan. Kesempatan. Masa Depan.". Masing-masing anggota Lyoness berkontribusi secara aktif untuk mewujudkan proyek Yayasan melalui sebagian dari pembelian mereka. Terutama untuk proyek-proyek yang menciptakan kesempatan bagi anak-anak dan remaja di negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi di seluruh dunia.

Foto:

Nelson Mandela (tengah) dengan cucunya Mbuso Mandela (kanan) dan tim Lyoness (dari kiri ke kanan): Gerhard Buckholz (Lyoness Afrika Selatan), pendiri perusahaan dan CEO Hubert Freidl, Nina Passegger dan Marko Sedovnik.

Credit: LYONESS.TV

Lebih banyak foto dapat tersedia sesuai permintaan

Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan hubungi:
Silvia Weihs
(Kepala Hubungan Masyarakat)
Lyoness Management GmbH
Karntner Strasse 9, 8020 Graz, Austria
e-mail: silvia.weihs@lyoness.ag [silvia.weihs@.lyoness.ag ]
phone: +43(316)7077-680
ponsel: +43(0)664-855-5241

Sumber: Lyoness Management GmbH
(Press Release/ADT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012