Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, memantau langsung penanganan banjir bandang di Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (11/11).
"Saya monitor teman-teman PU, sudah ada 11 ekskavator dan 13 dump truck sejak hari pertama kejadian. Saya kira ini prototipe kejadian banjir bandang. Ini bukan di sungai, tapi di alur air," katanya.
Menteri PUPR mengatakan bahwa ia telah mendapatkan sejumlah laporan terkait apa penyebab banjir bandang yang mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia, dan merusak puluhan rumah di wilayah Kota Batu tersebut.
Ia menjelaskan pada alur-alur air tersebut didapati material berupa kayu, batu dan longsoran yang membentuk bendung alam. Bendung alam tersebut, menyumbat aliran air sehingga tidak seluruhnya bisa mengalir ke hilir sungai.
Baca juga: Ditemukan, Seluruh korban banjir bandang Kota Batu
Menurutnya pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, bendung alam tersebut tidak mampu menahan debit air yang ada. Sehingga, bendung alam itu jebol dan air mengalir deras ke arah hilir dengan membawa material kayu dan batu-batuan serta lumpur.
"Jadi di alur-alur air itu tersumbat karena ada sampah-sampah hutan, ada penebangan di atas, dan longsoran yang menutup. Itu tidak ada pemadatan, karena alami. Karena air lebih banyak datang, bendungnya jebol jadi banjir bandang," katanya.
Banjir bandang yang terjadi di wilayah Kota Batu pada Kamis (4/11) menyebabkan tujuh orang meninggal dunia akibat terseret arus atau tertimbun material banjir. Sementara tujuh lainnya ditemukan dalam kondisi selamat.
Baca juga: Pemkab Jembrana secepatnya perbaiki jembatan putus diterjang banjir
Selain itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyatakan ada 51 rumah rusak dan delapan diantaranya hanyut terbawa arus banjir bandang yang terjadi kurang lebih pukul 15.00 WIB itu. Juga, 32 rumah lainnya terendam lumpur akibat bencana banjir bandang tersebut. Banjir bandang juga menyebabkan sebanyak 124 keluarga terdampak. Kemudian 46 kendaraan roda dua dan 11 kendaraan roda empat mengalami kerusakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021