PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggandeng startup fishOn untuk meningkatkan ekspor produk perikanan dari Nelayan Sikka Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jepang dan Malaysia melalui program BNI Xpora.
"Kerja sama BNI dengan FishOn diharapkan dapat terus terjalin secara berkesinambungan dan berkelanjutan seiring dengan misi kami untuk mendorong pelaku UKM nasional menembus pasar ekspor," ujar Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ekspor perdana di Maumere yang dilaksanakan pada Sabtu (30/10) tersebut diharapkan bisa membantu para nelayan untuk mewujudkan ekspor Tuna Saku Sashimi dan Katsuobushi Skipjack, dengan total setiap bulannya diekspor ke Jepang dan Malaysia sebanyak 60 ton.
Pelepasan ekspor di Maumere tersebut merupakan lanjutan dari rangkaian pelepasan ekspor yang juga didukung BNI Xpora di Medan pada Kamis (21/10).
Baca juga: DPR: Permen KP 17/2021 jangan rugikan nelayan
Iqbal menyampaikan bahwa BNI akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung UKM bertahan dari pandemi, mampu naik kelas, hingga berkesempatan menembus pasar ekspor.
Adapun dalam kolaborasi tersebut, BNI memberikan solusi pembiayaan produktif untuk permodalan nelayan, termasuk dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pembiayaan yang sama juga bisa diberikan bagi nelayan sebagai modal perdagangan ikan dengan menjadi Sahabat Gemarikan. fishOn, sudah terimplementasi di daerah pesisir Ciwaru-Sukabumi, Prigi-Trenggalek dan terbaru di Sikka-Maumere.
Untuk mengoptimalkan, BNI dan fishOn turut berkolaborasi dengan BUMN Perindo, Perinus dan perusahaan lokal lainnya sebagai offtaker yang membeli hasil tangkapan nelayan melalui TPI Online dan menyalurkannya ke hulu melalui program BNI Xpora untuk diekspor ke beberapa negara tujuan.
"BNI dan fishOn menyediakan sistem digitalisasi dalam proses penangkapan ikan di laut dengan fitur fish tracker, transaksi cashless bagi nelayan dengan penyediaan gerai nelayan yang terintegrasi dengan layanan Agen46 dan sistem penjualan hasil tangkapan laut yang terdigitalisasi dengan sistem TPI online," ujar Iqbal.
Baca juga: Kisah nelayan selamatkan korban KMP Yunicee
Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menyampaikan BNI Xpora dapat diandalkan untuk membantu UMKM. Pemerintah pun, kata dia, sangat mendorong terjadinya peningkatan ekspor.
"Kita harapkan, ekspor di sektor perikanan ini memberikan sumbangan yang terbanyak. fishOn ini bisa menjadi model karena menghubungkan dari hulu hingga hilir, ini pengembangan yang positif dan perlu kita dukung bersama," ujar Hanung.
Menegaskan, CEO fishOn Fajar Widi Sasono menuturkan nelayan di Maumere memiliki potensi ekspor Tuna Saku Sashimi 40 ton setiap bulan ke Jepang dan Katsuobushi Skipjack 20 ton per bulan ke Malaysia. Sehingga kolaborasi BNI bersama fishOn diharapkan akan meningkatkan daya tembus ekspor perikanan.
"Kami sangat mengapresiasi kesempatan yang ditawarkan oleh BNI untuk bekerja sama. Kami berharap lebih banyak lagi nelayan dapat memiliki kesempatan pengembangan pasar lebih luas lagi," sebutnya.
Tak hanya itu, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo turut menyampaikan terima kasih kepada BNI dan fishOn atas dukungannya. Ia berharap Maumere bisa menjadi pusat industri pengolahan termasuk perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.
"Jalur perdagangan disini bisa sampai 7 lapis, dengan fishOn pasti harga bisa lebih baik. Kalau sudah banyak ikan, maka banyak uang. Kita akan lebih giat turun ke laut untuk bekerja bersama-sama,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021