Perusahaan telekomunikasi Alita Praya Mitra menandatangani kerja sama dengan pihak Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terkait pembangunan sarana komunikasi jaringan kabel serat optik di zona khusus Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Buleleng, Bali.

"Pembangunan jaringan kabel serat optik diperlukan dalam pengembangan dan peningkatan layanan penyediaan jaringan infrastruktur untuk menghadirkan akses internet berkualitas bagi masyarakat Pulau Bali, sekaligus bagian dari program penyediaan jaringan 5G,” ujar Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Ia mengatakan, tujuan kerja sama tersebut adalah untuk menjamin terwujudnya kelestarian keanekaragaman hayati, keutuhan, dukungan penguatan fungsi dalam rangka mendukung efektivitas penyelenggaraan TNBB.

"Upaya itu dilakukan melalui pemasangan solusi Internet of Things thermal terminal, CCTV dengan sistem monitoring dan analitik, pendampingan konsultan teknologi, serta meminimalkan dampak langsung maupun tidak langsung akibat kegiatan operasional dan pemeliharaan jaringan kabel serat optik yang melintasi kawasan tersebut," katanya.

Teguh Prasetya menambahkan, saat ini Alita telah memiliki lebih dari 1.300 kilometer kabel serat optik di Pulau Bali dan memberikan layanan berupa fiber access network, managed service, active network, smart pole, dan site access termination.


Penandatangan perjanjian kerja sama telah dilakukan Kamis (28/10) lalu oleh Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Agus Ngurah Krisna dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup, Agus Ngurah Krisna menjelaskan, ruang lingkup kerja sama itu meliputi pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jaringan kabel serat optik.

Peningkatan kualitas pengembangan dan promosi pariwisata alam, dukungan sarana dan prasarana pengelolaan, serta monitoring dan evaluasi. "Kerja sama ini berlangsung selama sepuluh tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.


Ia mengungkapkan, Taman Nasional Bali Barat (TNBB) merupakan salah satu Kawasan Pelestarian Alam (KPA) di Bali yang memiliki ekosistem asli habitat terakhir satwa prioritas Curik Bali (Leucopsar rothschildi). TNBB memiliki luas 19.026,97 ha dan merupakan bagian dari Kelompok Hutan Bali Barat seluas 86.649,84 ha.

PT Alita Praya Mitra telah mengantongi tiga standar internasional melalui sertifikasi ISO, yaitu ISO 9001:2015, ISO 45001:2018, dan ISO 27001:2013.
ISO 9001:2015 merupakan sertifikasi yang berorientasi pada layanan pelanggan dan standar manajemen mutu.

ISO 45001:2018 merupakan satu standar internasional yang memberikan arahan untuk menerapkan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja (K3). ISO 27001:2013 merupakan suatu standar internasional penerapan sistem manajemen keamanan informasi.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021