Dubes RI untuk Senegal Dindin Wahyudin pada Sabtu (16/10) menyaksikan secara virtual acara pelepasan perdana ekspor motor listrik produksi anak bangsa, GESITS, ke Senegal yang diproduksi oleh PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA).
Ekspor perdana motor listrik produksi PT WIMA tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan promosi motor GESITS yang dilakukan KBRI Dakar sebelumnya pada 8 Juni 2021 di Promenade de Thiessois, Thiès, Senegal.
“Realisasi ekspor perdana motor GESITS ke Senegal ini, tidak hanya langkah awal keberhasilan motor listrik Gesits di pasar Senegal, namun juga diharapkan dapat turut berperan sebagai faktor pendorong realisasi ekspor motor Gesits ke wilayah lainnya,” kata Duta Besar Dindin dalam keterangan tertulis dari KBRI Dakar yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: AISI proyeksikan penjualanr sepeda motor domestik tembus 4,6 juta unit
Menurut Dindin, peluang motor GESITs untuk masuk ke kawasan Afrika Barat masih terbuka lebar.
Ia mengatakan bahwa pemerintah Pantai Gading telah mengumumkan akan menghentikan impor sepeda motor berbahan bakar fosil dalam waktu dekat.
Kebijakan itu, ujar Dindin, tentunya merupakan kesempatan bagi GESITS untuk lebih awal diperkenalkan kepada masyarakat di Pantai Gading.
Baca juga: Bupati Klungkung bawa sepeda motor listrik ke kantor
Sementara itu, Direktur Operasional PT WIKA Rudy Hartono mengutarakan kegembiraan atas dukungan Duta Besar Dindin dan jajarannya karena telah memfasilitasi realisasi ekspor motor listrik GESITS ke Senegal tahun ini.
"Keberhasilan ini diharapkan bisa mendorong motor GESITS menembus pasar-pasar motor di negara asing lainnya," kata dia.
KBRI Dakar dalam keterangan menjelaskan pengiriman pertama ini adalah sebanyak satu kontainer motor GESITS, lengkap dengan suku cadangnya. Jika tidak ada aral melintang, pengiriman tersebut akan tiba di Senegal pada akhir November 2021.
Momentum kedatangan motor GESITS tersebut, menurut keterangan itu, nantinya akan dimanfaatkan KBRI Dakar pada acara pameran dagang terbesar di Senegal (FIDAK) awal Desember 2021.
Pameran dagang itu tidak hanya akan dihadiri oleh masyarakat Senegal, namun juga para pembeli potensial dari negara-negara lain, khususnya dari wilayah Afrika Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Ekspor perdana motor listrik produksi PT WIMA tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan promosi motor GESITS yang dilakukan KBRI Dakar sebelumnya pada 8 Juni 2021 di Promenade de Thiessois, Thiès, Senegal.
“Realisasi ekspor perdana motor GESITS ke Senegal ini, tidak hanya langkah awal keberhasilan motor listrik Gesits di pasar Senegal, namun juga diharapkan dapat turut berperan sebagai faktor pendorong realisasi ekspor motor Gesits ke wilayah lainnya,” kata Duta Besar Dindin dalam keterangan tertulis dari KBRI Dakar yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca juga: AISI proyeksikan penjualanr sepeda motor domestik tembus 4,6 juta unit
Menurut Dindin, peluang motor GESITs untuk masuk ke kawasan Afrika Barat masih terbuka lebar.
Ia mengatakan bahwa pemerintah Pantai Gading telah mengumumkan akan menghentikan impor sepeda motor berbahan bakar fosil dalam waktu dekat.
Kebijakan itu, ujar Dindin, tentunya merupakan kesempatan bagi GESITS untuk lebih awal diperkenalkan kepada masyarakat di Pantai Gading.
Baca juga: Bupati Klungkung bawa sepeda motor listrik ke kantor
Sementara itu, Direktur Operasional PT WIKA Rudy Hartono mengutarakan kegembiraan atas dukungan Duta Besar Dindin dan jajarannya karena telah memfasilitasi realisasi ekspor motor listrik GESITS ke Senegal tahun ini.
"Keberhasilan ini diharapkan bisa mendorong motor GESITS menembus pasar-pasar motor di negara asing lainnya," kata dia.
KBRI Dakar dalam keterangan menjelaskan pengiriman pertama ini adalah sebanyak satu kontainer motor GESITS, lengkap dengan suku cadangnya. Jika tidak ada aral melintang, pengiriman tersebut akan tiba di Senegal pada akhir November 2021.
Momentum kedatangan motor GESITS tersebut, menurut keterangan itu, nantinya akan dimanfaatkan KBRI Dakar pada acara pameran dagang terbesar di Senegal (FIDAK) awal Desember 2021.
Pameran dagang itu tidak hanya akan dihadiri oleh masyarakat Senegal, namun juga para pembeli potensial dari negara-negara lain, khususnya dari wilayah Afrika Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021