Denpasar (Antara Bali) - Seniman dari lima kota di Jawa dan Bali akan menggelar pameran bertema "Art(i)culation" di Hanna Artspace, Jl Raya Pangosekan, Ubud, Kabupaten Gianyar, 12 Desember 2009 hingga 12 Januari 2010.

"Pameran ini menampilkan lukisan karya para perupa yang memiliki reputasi terpuji. Mereka berasal dari berbagai generasi dan latar kultural-biografis," kata kurator pameran Arif B Prasetyo di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, para perupa yang terlibat dalam pameran ini dikenal aktif mewarnai panggung seni rupa Indonesia mutakhir. Pameran ini dirancang untuk menyoroti sejumlah aspek yang menarik dari realitas seni rupa Indonesia kini.

"Seni rupa kontemporer Indonesia, sebagaimana tercermin dari lukisan-lukisan dalam pameran ini, menunjukkan aneka kecenderungan dan karakteristik. Para pelukis menyuarakan gagasan, rasa dan karsa mereka dengan wahana artistik pilihan masing-masing," katanya.

Mereka mengeksplorasi imajinasi kreatif dengan berbagai ekspresi. Namun demikian, kreativitas mereka tetap digerakkan oleh tanggapan dan sikap moral mengenai situasi politik, sosial dan budaya yang dilihat dan dihadapi.

Proses kreatif mereka, katanya, melibatkan pertemuan dan pergulatan kompleks antara faktor internal dan eksternal, rangsangan objektif dan subjektif. Hasilnya adalah kreasi artistik yang mencerminkan intuisi personal dan sekaligus latar sosial, politis dan kultural para perupa tersebut.

"Mereka tidak hanya terpaku pada dunia seni rupa saja, tetapi juga peduli kepada peristiwa dan kecenderungan yang terjadi di tengah masyarakat dan budaya. Hubungan dengan realitas merupakan basis eksplorasi kreatif mereka," kata Arif.

"Art(i)culation" ini menampilkan karya dari perupa asal Yogyakarta, yakni Sigit Santosa, Dyan Anggraeni, Gusti Alit, Lulus Santosa, Putu Sutawijaya, Wayan Cahya, Budi Ubrux, Entan Wiharso, Katirin, Nasirun, Ridi Winarno, Syahrizal Koto, Muhamad Rusnoto.

Perupa dari Jakarta adalah, Teguh Ostentrik, Neneng S. Ferrier, Yani Mariani Sastranegara, Ade Artie Tjakra. Sementara Bandung menghadirkan Tisna Sanjaya, Diyanto, Tiarma Sirait dan Surabaya menghadirkan Ivan Haryanto, Djunaidi Kenyut, Anas Etan, Bilaningsih, Agung Tato.

Dari Bali sendiri ada Antonius Kho, I Wayan Kun Adnyana, Nyoman Erawan ,Suklu, Sucipto Adi, Nyoman Sujana Kenyem, Sura Ardana, Bambang Adi Pramono, Nyoman Kardana, Diyano Purwadi, Nyoman Erawan dan Ketut Teler.

"Kami berharap event ini akan menjadi semacam akhir yang baik di tahun 2009 untuk seluruh insan seni di Indonesia, sekaligus akan menjadi inspirator bagi pegelaran kesenian lainnya di kemudian hari," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009