Mantan pegawai Lembaga Kantor Berita Nasional ( LKBN ) Antara dapat menciptakan lapangan kerja bagi warga di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten sehingga mampu mengatasi kemiskinan ekstrem.
"Kita menciptakan lapangan pekerjaan itu dengan memberikan produk kacamata kepada warga untuk dipasarkan, " kata Suhada, seorang mantan pegawai LKBN Antara di Lebak Minggu.
Menurut dia, berawal kondisi masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak kesulitan mencari lapangan pekerjaan.
Mereka kebanyakan warganya urbanisasi ke luar daerah, seperti Tangerang dan DKI Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Karena itu, dirinya merasa terpanggil untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan Kampung Sukamanah Rangkasbitung.
Kondisi perkampungan itu kurang lebih 3 kilometer dari jalan raya Rangkasbitung - Citeras dengan melintasi jalan berlubang -lubang dan bebatuan.
Selain itu juga strata ekonomi masyarakat setempat kebanyakan dari keluarga pra sejahtera ( Pra KS 1) dengan tingkat pendidikan sekolah dasar (SD).
Dengan demikian, pihaknya memberikan usaha bagi masyarakat setempat untuk berjualan kacamata, karena mereka terbentur permodalan.
Mereka berdagang dengan cara mengambil terlebih dahulu dan membayar nanti setelah hasil penjualan.
Produk kacamata itu dari pembelian di Pasar Senen Jakarta.
"Kami memiliki 50 pedagang dan jika diakumulasikan tiga orang per keluarga maka bisa menghidupi sebanyak 150 jiwa, " kata Suhada.
Ia mengatakan para pedagang kacamata itu memasarkan dengan cara berkeliling di sekitar Kota Rangkasbitung.
Bahkan, juga memasarkan di sekitar Serpong, Tangerang, Cilegon, Labuan dan Pandeglang.
Pendapatan omzet kotor mereka itu rata-rata Rp500 ribu dan bisa meraup keuntungan bersih Rp200 ribu per hari.
Selama ini, menurut dia, tingkat kesejahteraan keluarga mereka relatif baik dan bisa membangun rumah dan menyekolahkan anak- anak hingga ke perguruan tinggi.
"Sudah enam tahun itu para pedagang kacamata mengambil dulu dan meraup keuntungan dari hasil penjualan," katanya menjelaskan.
Mukti (40) seorang warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa terbantu ekonomi keluarga dari hasil penjualan kacamata.
Bahkan, berjualan kacamata itu mengambil dulu dari Pak Suhada dan membayar setelah memasarkan dengan cara berkeliling.
"Kami bisa meraup keuntungan bersih Rp250 sampai Rp300 ribu/ hari, " kata Mukti sambil menyatakan tiga anaknya bisa melanjutkan pendidikan tingkat SMP dan SMA.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021