Semarapura (Antara Bali) - Keberhasilan usaha Koperasi Pasar (Kopas) Srinadi, Kabupaten Klungkung, mampu memikat perhatian anggota DPRD Provinsi Bali.
Dalam kunjungannya ke Semarapura, Kabupaten Klungkung, Jumat, Ketua Komisi II DPRD Bali Tutik Kusuma Wardhani dan anggota Komisi II Nyoman Sugawa Korry mengaku kagum atas keberhasilan usaha yang dijalankan koperasi tersebut.
Mereka melihat dari dekat aktivitas bangkel di Jalan Ngurah Rai, Semarapura, yang dijalankan Kopas Srinadi. Kedua anggota Dewan yang didampingi Kepala Dinas Koperasi Provinsi Bali Dewa Nyoman Patra juga menyempatkan diri melongok studio radio di lantai II kantir Kopas Srinadi.
Rombongan melanjutkan perjalanannya ke Swalayan Inti di Jalan Gajan Mada, Semarapura, dan objek wisata "Water Boom" di kawasan Gelgel. Keduanya merupakan unit usaha yang dikembangkan oleh Kopas Srinadi.
"Kopas Srinadi layak dijadikan contoh dan model pengelolaan koperasi yang baik. Koperasi ini bisa memotivasi pengurus koperasi lainnya," kata Tutik.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Bali Dewa Nyoman Patra menyatakan bahwa pihaknya tidak mudah mengeluarkan izin pendirian koperasi.
"Sebelum izin pendirian badan hukum koperasi keluar, kami terlebih dulu akan melakukan pembinaan terhadap pengurus," katanya.
Patra menyebutkan bahwa di Bali terdapat 3.883 koperasi, sebanyak 456 di antaranya tidak sehat dan delapan koperasi bangkrut.(IPA/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Dalam kunjungannya ke Semarapura, Kabupaten Klungkung, Jumat, Ketua Komisi II DPRD Bali Tutik Kusuma Wardhani dan anggota Komisi II Nyoman Sugawa Korry mengaku kagum atas keberhasilan usaha yang dijalankan koperasi tersebut.
Mereka melihat dari dekat aktivitas bangkel di Jalan Ngurah Rai, Semarapura, yang dijalankan Kopas Srinadi. Kedua anggota Dewan yang didampingi Kepala Dinas Koperasi Provinsi Bali Dewa Nyoman Patra juga menyempatkan diri melongok studio radio di lantai II kantir Kopas Srinadi.
Rombongan melanjutkan perjalanannya ke Swalayan Inti di Jalan Gajan Mada, Semarapura, dan objek wisata "Water Boom" di kawasan Gelgel. Keduanya merupakan unit usaha yang dikembangkan oleh Kopas Srinadi.
"Kopas Srinadi layak dijadikan contoh dan model pengelolaan koperasi yang baik. Koperasi ini bisa memotivasi pengurus koperasi lainnya," kata Tutik.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Bali Dewa Nyoman Patra menyatakan bahwa pihaknya tidak mudah mengeluarkan izin pendirian koperasi.
"Sebelum izin pendirian badan hukum koperasi keluar, kami terlebih dulu akan melakukan pembinaan terhadap pengurus," katanya.
Patra menyebutkan bahwa di Bali terdapat 3.883 koperasi, sebanyak 456 di antaranya tidak sehat dan delapan koperasi bangkrut.(IPA/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012