Surabaya (Antara Bali) - Majelis Ulama Indonesia dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengimbau agar tidak ada "sweeping" selama Ramadhan 1433 Hijriah untuk menciptakan situasi aman dan nyaman.
"Kami harapkan tidak ada. Jangankan 'sweeping', konvoi mengingatkan masyarakat seperti yang sudah dilakukan, tidak akan ada," ujar Ketua MUI Jatim, KH Abdussomad Bukhori di Surabaya, Kamis.
Ia mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan semua organisasi masyarakat di Jawa Timur agar tidak ada yang kembali turun ke jalan, termasuk Front Pembela Islam (FPI) Jatim.
"Insya Allah di Jatim tidak akan ada lagi yang turun ke jalan. Kami segera berkoordinasi dalam waktu dekat ini," katanya.
Hanya saja, pihaknya meminta kepada masyarakat agar ikut menghormati bulan puasa. Bagi pengelola hiburan malam harus menutup tempat usahanya, para penjual makanan juga harus bisa menempatkan situasi.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami harapkan tidak ada. Jangankan 'sweeping', konvoi mengingatkan masyarakat seperti yang sudah dilakukan, tidak akan ada," ujar Ketua MUI Jatim, KH Abdussomad Bukhori di Surabaya, Kamis.
Ia mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan semua organisasi masyarakat di Jawa Timur agar tidak ada yang kembali turun ke jalan, termasuk Front Pembela Islam (FPI) Jatim.
"Insya Allah di Jatim tidak akan ada lagi yang turun ke jalan. Kami segera berkoordinasi dalam waktu dekat ini," katanya.
Hanya saja, pihaknya meminta kepada masyarakat agar ikut menghormati bulan puasa. Bagi pengelola hiburan malam harus menutup tempat usahanya, para penjual makanan juga harus bisa menempatkan situasi.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012