Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Bali I Wayan Koster dan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menghadiri acara peluncuran Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa menuju universitas kelas dunia atau “World Class University” (WCU) di Kabupaten Bangli, Bali.
Dalam siaran pers yang diterima dari Diskominfo Bangli, Senin, Menag menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bangli yang sudah menghibahkan tanah pemerintah kepada UHN I Gusti Bagus Sugriwa seluas 5,9 Ha demi terwujudnya Kota Bangli menjadi Kota Pendidikan.
“Mari kita bersama- sama saling bersinergi demi memajukan UHN I Gusti Bagus Sugriwa ini untuk bisa membawa bangsa Indonesia yang berbudaya dan beragama di kancah dunia,” tambah menteri.
Baca juga: Menag ajak Umat Hindu kuatkan Moderasi Beragama melalui Hari Saraswati Nasional
Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan , setahun setelah peningkatan status menjadi Universitas Hindu yang diresmikan pada 20 Desember 2020 UHN I Gusti Bagus Sugriwa terus berbenah untuk meningkatkan kualitas institusi dan sumberdaya manusianya.
“Kami sudah melakukan berbagai usaha di antaranya mengembangkan kampus dengan lahan yang luas dan representatif di Bangli,” ujar rektor UHN, I Gusti Ngurah Sudiana.
“Kami juga mengembangkan berbagai fasilitas kampus dan program study umum, sekarang baru ada 3 fakultas, kami sudah mengusulkan lagi 3 fakultas umum, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terwujud,” tambah rektor.
Selain itu, UHN I Gusti Bagus Sugriwa secara intens menerjemahkan program-program prioritas Kementerian Agama di antaranya, penguatan moderasi beragama, dan percepatan transportasi digital.
“Kami sudah mempunyai 5.051 orang alumni kemudian 2.448 siswa yang aktif, mahasiswa baru ada 1186, total mahasiswa yang aktif 4.233 mahasiswa, jumlah tenaga dosen 283,12 orang guru besar, 69 bergelar doktor 155 bergelar magister dan ada 25 orang dosen tidak tetap, tenaga ASN sebanyak 80 orang, PTT 90 orang. Antusiasme umat Hindu untuk Kuliah di UHN I Gusti Bagus Sugriwa sangat tinggi," ujar Ngurah Sudiana.
Baca juga: Ari Dwipayana: Perguruan tinggi harus mampu keluar dari birokratisasi kampus
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutannya menyampaikan dengan keberadaan UHN I Gusti Bagus Sugriwa di Bangli tentu sangat tepat karena Bangli adalah kabupaten dengan pusat peradaban Bali Kuno dan puncak keemasan kerajaan Bali kuno.
“Dengan salah satu rajanya yang terkenal yaitu Sri Aji Jaya Pangus dan permaisurinya seorang putri Cina Kang Cing We, maka toleransi beragama sudah ada sejak itu. Jadi sangat tepat Kampus UHN I Gusti Bagus Sugriwa terpusat di Bangli, serta menjadikan Bangli sebagai rujukan rumah moderasi beragama dan pusat Pendidikan Hindu Nusantara,” kata bupati.
Ia juga menambahkan dengan keberadaan Kampus UHN I Gusti Bagus Sugriwa di Bangli, sangat strategis dalam peningkatan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Bangli dan sebagai indikator keberhasilan pembangunan daerah. Selain itu juga keberadaan UHN I Gusti Bagus Sugriwa di Bangli diharapkan menjadi generator untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, melestarikan nilai-nilai agama , tradisi , adat dan budaya Bali khususnya bagi generasi muda.
Rumah Moderasi Beragama
Sebelumnya (6/9/2021), Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus (IGB) Sugriwa telah memiliki rumah moderasi beragama, yang dideklarasikan dan diresmikan Rektor UHN IGB Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana bersamaan dengan gelaran Focus Group Discussion (FGD) Moderasi Beragama.
Menurutnya, Rumah Moderasi Beragama UHN IGB Sugriwa bagian dari persiapan kampus dalam menyongsong World Class University (WCU). "Kita terus mantapkan langkah, dan segenap civitas akademika bertekad menuju World Class University," kata Rektor UHN IGB Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana.
"Astungkara, hari ini (6/9/2021), UHN IGB Sugriwa mendeklarasikan Rumah Moderasi Beragama. Bersamaan itu dilakukan pelepasan burung, serta penanaman pohon beringin sebagai lambang persatuan. Bermoderasi itu, tidak hanya kepada sesama manusia saja, tapi moderasi itu juga kepada seluruh alama semesta," tambahnya.
I Gusti Ngurah Sudiana menjelaskan nilai-nilai moderasi beragama harus terimplementasikan di berbagai lini kehidupan. Tidak hanya di dalam kampus, justru harus menyatu dalam kehidupan bermasyarakat diluar kampus. "Sehingga kampus tidak seperti menara gading. Selain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, nilai-nilai moderasi beragama, sangat penting dipahami dan dilaksanakan oleh civitas akademika," kata I Gusti Ngurah Sudiana yang juga ketua PHDI Bali.
Deklarasi Rumah Moderasi di Kampus Bangli ini, kata I Gusti Ngurah Sudiana, merupakan estafet pengembangan kampus di Denpasar yang pada tahun 2019 sudah memproklamirkan sebagai kampus kerukunan. Setelah perubahan statuta menjadi UHN yang terpusat di Bangli, pihaknya ingin mengembangkan nilai-nilai kerukunan secara menyeluruh.
"Segenap civitas akademika UHN IGB Sugriwa harus taat dan patuh terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Siap melakukan penguatan dan setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara," tutup I Gusti Ngurah Sudiana.
Ketua FKUB Bali, Ida Panglingsir Agung Sukahet, menyambut baik Deklarasi Rumah Moderasi Beragama di UHN I Gusti Bagus Sugriwa. Menurutnya, nilai-nilai moderasi beragama sangat penting bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Dalam moderasi itu ada toleransi, saling hormat-menghormati. Ketika di rumah misalnya, saya fokus terhadap diri saya sembahyang sebagai umat Hindu memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tapi begitu di luar rumah dan bertemu dengan orang lain dalam ranah sosial, maka kita harus menguatkan rasa nasionalisme," kata Ida Panglingsir di hadapan tokoh-tokoh Hindu, Katolik, Islam, Khonghucu, Buddha, dan Protestan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021