PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bekerja sama dengan One Health Collaboration Center (OHCC) Udayana melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen Survey di kawasan pariwisata The Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
"Survei ini akan sangat membantu kami untuk memonitor penyebaran kasus COVID-19 dalam kawasan The Nusa Dua serta untuk mendapat masukan yang berguna untuk mendukung upaya mitigasi penyebaran COVID-19," ujar Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan itu memiliki tujuan untuk melakukan skrining COVID-19 pada pekerja wisata di Bali pasca vaksinasi COVID-19, menilai tingkat resiko penularan COVID-19 pada pekerja wisata.
Menilai tingkat pengetahuan dan kepatuhan dalam pencegahan penularan COVID-19 pada pekerja wisata di Bali serta menilai efektivitas vaksinasi dan penerapan 5M terhadap COVID-19 pada pekerja wisata di Bali.
Ngurah Ardita menjelaskan, survei dengan metode swab antigen itu mengambil sampling 80 karyawan dari tenaga kerja di kawasan The Nusa Dua yang akan mengikuti empat kali pemeriksaan antigen hingga dua bulan ke depan.
"80 orang responden ini dipilih dari tenaga kerja yang memiliki resiko kontak erat dengan wisatawan diantaranya frontliner, room service, restaurant, public area dan petugas keamanan yang berasal dari 12 hotel, 2 fasilitas dan tenaga pengamanan di kawasan The Nusa Dua," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua OHCC Udayana Ni Nyoman Sri Budayanti menjelaskan, kegiatan survei itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 khususnya pada usaha pariwisata.
Menurutnya, sektor pariwisata merupakan salah satu titik rawan penyebaran COVID-19 terutama kasus dengan riwayat perjalanan dalam maupun luar negeri. Pandemi berkepanjangan juga dikhawatirkan mempengaruhi tingkat kepatuhan untuk melaksanakan protokol kesehatan pelaku usaha
wisata.
"Jadi, amatlah perlu untuk dilakukan skrining secara regular bagi pelaku usaha wisata ini utamanya tenaga kerja yang memiliki kontak erat dengan wisatawan," ujarnya.
Nantinya, Setelah pelaksanaan survei berakhir, OHCC Udayana akan memberikan rekomendasi kepada ITDC dan manajemen hotel berdasarkan hasil survei yang dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Survei ini akan sangat membantu kami untuk memonitor penyebaran kasus COVID-19 dalam kawasan The Nusa Dua serta untuk mendapat masukan yang berguna untuk mendukung upaya mitigasi penyebaran COVID-19," ujar Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan itu memiliki tujuan untuk melakukan skrining COVID-19 pada pekerja wisata di Bali pasca vaksinasi COVID-19, menilai tingkat resiko penularan COVID-19 pada pekerja wisata.
Menilai tingkat pengetahuan dan kepatuhan dalam pencegahan penularan COVID-19 pada pekerja wisata di Bali serta menilai efektivitas vaksinasi dan penerapan 5M terhadap COVID-19 pada pekerja wisata di Bali.
Ngurah Ardita menjelaskan, survei dengan metode swab antigen itu mengambil sampling 80 karyawan dari tenaga kerja di kawasan The Nusa Dua yang akan mengikuti empat kali pemeriksaan antigen hingga dua bulan ke depan.
"80 orang responden ini dipilih dari tenaga kerja yang memiliki resiko kontak erat dengan wisatawan diantaranya frontliner, room service, restaurant, public area dan petugas keamanan yang berasal dari 12 hotel, 2 fasilitas dan tenaga pengamanan di kawasan The Nusa Dua," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua OHCC Udayana Ni Nyoman Sri Budayanti menjelaskan, kegiatan survei itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 khususnya pada usaha pariwisata.
Menurutnya, sektor pariwisata merupakan salah satu titik rawan penyebaran COVID-19 terutama kasus dengan riwayat perjalanan dalam maupun luar negeri. Pandemi berkepanjangan juga dikhawatirkan mempengaruhi tingkat kepatuhan untuk melaksanakan protokol kesehatan pelaku usaha
wisata.
"Jadi, amatlah perlu untuk dilakukan skrining secara regular bagi pelaku usaha wisata ini utamanya tenaga kerja yang memiliki kontak erat dengan wisatawan," ujarnya.
Nantinya, Setelah pelaksanaan survei berakhir, OHCC Udayana akan memberikan rekomendasi kepada ITDC dan manajemen hotel berdasarkan hasil survei yang dilakukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021