Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan sarana prasarana produksi perkebunan kepada petani di wilayah Bali guna mendorong produktivitas pertanian untuk ketahanan pangan dan memacu ekspor dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.

"Bantuan sarana prasarana produksi perkebunan ini merupakan rangkaian kegiatan Merdeka Ekspor dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 dengan kegiatan pameran dan pelepasan ekspor di 17 pintu ekspor se-Indonesia," ujar Sekretaris Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Antarjo Dikin di Tabanan, Bali, Minggu.

Dalam kesempatan itu, Antarjo Dikin yang didampingi Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dedi Junaedi, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali Ketut Lihadnyana, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Nyoman Budana, juga meninjau perkebunan kakao di Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan.

Baca juga: Program RJIT dari Kementan jamin pasokan air untuk produktivitas petani

Menurutnya, dari hasil pemantauannya, kakao organik yang ditanam petani setempat memiliki kualitas yang sangat baik, namun masih terdapat sejumlah hal yang perlu ditingkatkan untuk terus mengembangkan potensi kakao itu.

"Yang perlu diperbaiki dari semua ini, kalau dari sisi fermentasi bagus. Jadi disini yang perlu ditingkatkan soal kebersihan, dimana negara luar banyak standar seperti masalah kebersihan jangan sampai ada kotoran," katanya.

Selain itu, Antarjo juga meminta agar proses pengemasan produk terus ditingkatkan seperti dengan dikemas di plastik vacum, yang didalamnya diberi sillica gel.

"Kemasan ini juga harus jelas ada label siapa pemiliknya supaya tidak ditukar oleh orang lain. Bisa saja misalnya dari Buana Mekar sini lalu diambil orang lain dan diberikan label lain lagi oleh mereka," ungkapnya.

Baca juga: Kementan jamin pangan aman hingga Desember 2021

Sementara itu, Plt. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ketut Lihadnyana mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Menteri Pertanian dan seluruh jajarannya karena terus memperhatikan para petani termasuk petani di Bali di masa pandemi COVID-19.

"Kami di Bali juga sedang menyusun transformasi ekonomi Bali yang fundamentalnya sekarang ini dari pertanian. Sehingga langkah-langkah yang dilakukan memang persis sama seperti yang dilakukan oleh Menteri Pertanian sesuai arahannya," ujarnya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021