Denpasar (Antara Bali) - Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-34 dinilai masih memerlukan banyak evaluasi baik mengenai jadwal pementasan, aksesibilitas jalan, keamanan, hingga kualitas PKB.
"PKB banyak memerlukan evaluasi dan itu masih jauh dari sempurna," kata Anggota Pengawas Independen PKB, Nyoman Wija, di Denpasar, Senin.
Dia mengatakan bahwa beberapa hal menjadi catatan selama berlangsungnya ajang seni tahunan itu di antaranya PKB masih dianggap menyisakan permasalahan klasik dan monoton.
Anggota pengawas yang ditunjuk langsung Gubernur Bali Made Mangku Pastika itu mencontohkan faktor keamanan di PKB yang belum tertangani dengan baik dengan adanya kasus hilangnya tiga buah telepon seluler di ruang ganti para seniman di Panggung Terbuka Ardha Candra.
Selain itu kebijakan untuk membebaskan arus lalu lintas dari parkir di sekitar Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Nusa Indah yang merupakan kawasan Taman Budaya Denpasar, juga belum sepenuhnya demikian.
Dari segi pertunjukkan, penataan "sound system" atau sistem suara dan penataan lampu dalam panggung juga menjadi catatan tim pengawas. Sound system yang menelan anggaran Rp21,1 milir tahun anggaran 2012 itupun telah banyak dikeluhkan baik dari penonton maupun seniman yang cukup mengganggu jalannya pertunjukkan.
Terkait apresiasi masyarakat, menurutnya PKB selama ini masih tidak terlepas dari gambaran "pesta pedagang".
"Suvey empat dari lima orang yang saya tanyakan menganggap seperti pesta pedagang, karena masyarakat kalau memasuki kawasan Taman Budaya sudah dihadapkan pada ratusan stan pedagang yang menjual pakaian dan makanan," tambahnya.
Namun lanjut Wija, beberapa catatan positif juga ditemukan selama sebulan berlangsungnya PKB yakni adanya keseriusan untuk berbenah diri dari pihak panitia dalam menangani keluhan seniman dan budayawan.
Kepala Dinas kebudayaan Provinsi Bali, I Ketut Suastika yang sekaligus selaku ketua panitia PKB mengakui pesta seni itu masih banyak yang harus evaluasi. Pihaknya berjanji akan mengevaluasi beberapa hal untuk kebaikan dan kemajuan PKB mendatang.
"Beberapa hal yang harus dievaluasi di antaranya jadwal pementasan, terkait parkir, pedagang di trotoar, hingga angkutan bus gratis bagi pengunjung PKB," katanya.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"PKB banyak memerlukan evaluasi dan itu masih jauh dari sempurna," kata Anggota Pengawas Independen PKB, Nyoman Wija, di Denpasar, Senin.
Dia mengatakan bahwa beberapa hal menjadi catatan selama berlangsungnya ajang seni tahunan itu di antaranya PKB masih dianggap menyisakan permasalahan klasik dan monoton.
Anggota pengawas yang ditunjuk langsung Gubernur Bali Made Mangku Pastika itu mencontohkan faktor keamanan di PKB yang belum tertangani dengan baik dengan adanya kasus hilangnya tiga buah telepon seluler di ruang ganti para seniman di Panggung Terbuka Ardha Candra.
Selain itu kebijakan untuk membebaskan arus lalu lintas dari parkir di sekitar Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Nusa Indah yang merupakan kawasan Taman Budaya Denpasar, juga belum sepenuhnya demikian.
Dari segi pertunjukkan, penataan "sound system" atau sistem suara dan penataan lampu dalam panggung juga menjadi catatan tim pengawas. Sound system yang menelan anggaran Rp21,1 milir tahun anggaran 2012 itupun telah banyak dikeluhkan baik dari penonton maupun seniman yang cukup mengganggu jalannya pertunjukkan.
Terkait apresiasi masyarakat, menurutnya PKB selama ini masih tidak terlepas dari gambaran "pesta pedagang".
"Suvey empat dari lima orang yang saya tanyakan menganggap seperti pesta pedagang, karena masyarakat kalau memasuki kawasan Taman Budaya sudah dihadapkan pada ratusan stan pedagang yang menjual pakaian dan makanan," tambahnya.
Namun lanjut Wija, beberapa catatan positif juga ditemukan selama sebulan berlangsungnya PKB yakni adanya keseriusan untuk berbenah diri dari pihak panitia dalam menangani keluhan seniman dan budayawan.
Kepala Dinas kebudayaan Provinsi Bali, I Ketut Suastika yang sekaligus selaku ketua panitia PKB mengakui pesta seni itu masih banyak yang harus evaluasi. Pihaknya berjanji akan mengevaluasi beberapa hal untuk kebaikan dan kemajuan PKB mendatang.
"Beberapa hal yang harus dievaluasi di antaranya jadwal pementasan, terkait parkir, pedagang di trotoar, hingga angkutan bus gratis bagi pengunjung PKB," katanya.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012