Denpasar (Antara Bali) - Pendidikan humaniora hampir dilupakan dalam berbagai aspek kehidupan, karena masyarakat cenderung mengagungkan ilmu-ilmu eksakta dibanding dengan bidang studi yang bersifat menghafal itu.

"Di berbagai sekolah, seorang siswa dipandang istimewa dan cerdas jika masuk jurusan eksakta," kata I Wayan Nardayana, seorang seniman wayang kulit andal, alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, pandangan masyarakat yang demikian itu semakin mengental, tatkala ilmu-ilmu eksakta menjadi ajang pertarungan antarsiswa seluruh dunia lewat olimpiade fisika, matematika dan kimia.

Bagi siswa yang berhasil keluar sebagai juara dalam kegiatan internasional itu akan dianggap sebagai anak yang supercerdas. Sementara siswa yang unggul dalam bidang studi ilmu humaniora hanya dipandang sebelah mata.

"Gengsi ilmu eksakta semakin melambung tinggi seiring kebijakan pendidikan dan pembangunan yang lebih menekankan pada penguasaan teknologi, dengan alasan mengejar ketertinggalan untuk bisa sejajar dengan negara-negara maju," ujarnya.(LHS/IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012