Volume lalu lintas kendaraan yang melintasi di Jalan Tol Bali Mandara, Bali, pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021 tercatat sekitar 7.500 kendaraan per hari atau turun sebesar 30 persen dibandingkan dengan Lalu Lintas Harian (LHR) Semester I 2021.
"Kami tidak bisa berharap banyak akan ada lonjakan atau kenaikan mobilitas dengan situasi pandemi COVID-19 khususnya di tengah PPKM Darurat yang lalu, namun kami berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol I Ketut Adiputra Karang di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Ia mengatakan, turunnya volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara itu juga berdampak pada turunnya pendapatan jalan tol, dimana pihaknya harus tetap bisa mempertahankan cashflow perusahan.
Baca juga: Pedagang produk non esensial di Denpasar mulai buka
Untuk itu, pihaknya telah melakukan upaya-upaya berupa efisiensi beban operasional expenditure (Opex) dengan skala prioritas serta capital expenditure (Capex) yang difokuskan hanya untuk pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) Jalan Tol khususnya terkait layanan operasi Jalan Tol Bali Mandara.
"Dengan fokus utama kami adalah menjaga keberlangsungan layanan operasional dan pemenuhan SPM yang berkaitan dengan keamanan atau safety bagi pengguna Jalan Tol Bali Mandara," katanya.
I Ketut Adiputra Karang menjelaskan, pihaknya akan melakukan beberapa kegiatan di bulan Juli-September 2021 sebagai upaya untuk penyerapan Capex dan agar dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
Pada bulan Juli, pengelola jakan tol yang menghubungkan Denpasar-Bandara I Gusti Ngurah Rai-Nusa Dua tersebut sudah melakukan peremajaan peralatan transaksi tol seperti server, sensor deteksi kendaraan dan sejumlah peralatan tol lainnya.
"Pada bulan September 2021 mendatang, kami akan mulai melakukan kegiatan pemeliharaan jalan tol Scrapping, Filling, Overlay (SFO) yang kegiatannya ini akan kami fokuskan di KM 0.00 s.d KM 1.00 Nusa Dua," ungkap Ketut Adiputra Karang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kami tidak bisa berharap banyak akan ada lonjakan atau kenaikan mobilitas dengan situasi pandemi COVID-19 khususnya di tengah PPKM Darurat yang lalu, namun kami berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol I Ketut Adiputra Karang di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Ia mengatakan, turunnya volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara itu juga berdampak pada turunnya pendapatan jalan tol, dimana pihaknya harus tetap bisa mempertahankan cashflow perusahan.
Baca juga: Pedagang produk non esensial di Denpasar mulai buka
Untuk itu, pihaknya telah melakukan upaya-upaya berupa efisiensi beban operasional expenditure (Opex) dengan skala prioritas serta capital expenditure (Capex) yang difokuskan hanya untuk pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) Jalan Tol khususnya terkait layanan operasi Jalan Tol Bali Mandara.
"Dengan fokus utama kami adalah menjaga keberlangsungan layanan operasional dan pemenuhan SPM yang berkaitan dengan keamanan atau safety bagi pengguna Jalan Tol Bali Mandara," katanya.
I Ketut Adiputra Karang menjelaskan, pihaknya akan melakukan beberapa kegiatan di bulan Juli-September 2021 sebagai upaya untuk penyerapan Capex dan agar dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
Pada bulan Juli, pengelola jakan tol yang menghubungkan Denpasar-Bandara I Gusti Ngurah Rai-Nusa Dua tersebut sudah melakukan peremajaan peralatan transaksi tol seperti server, sensor deteksi kendaraan dan sejumlah peralatan tol lainnya.
"Pada bulan September 2021 mendatang, kami akan mulai melakukan kegiatan pemeliharaan jalan tol Scrapping, Filling, Overlay (SFO) yang kegiatannya ini akan kami fokuskan di KM 0.00 s.d KM 1.00 Nusa Dua," ungkap Ketut Adiputra Karang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021