Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku usaha ekonomi kreatif berani berinovasi dengan membuat konten kreatif pada platform digital untuk memasarkan produknya.
"Jadi pelaku ekonomi kreatif ini bukan hanya memasarkan produknya melalui online saja, tapi mereka harus meningkatkan keterampilan mereka untuk menciptakan konten-konten kreatif di platform digital yang mereka gunakan," ujar Menparekraf Sandiaga saat live Instagram bersama Marshel Widianto dalam acara Block For NGANTRI (Ngobrol dengan Mas Menteri), Minggu.
Baca juga: Kemenparekraf luncurkan Apresiasi Kreasi Indonesia untuk bangkitkan ekonomi
Sandiaga menyampaikan bahwa Kemenparekraf telah menyusun sejumlah strategi, mulai dari bantuan permodalan hingga pelatihan keterampilan, khususnya digitalisasi UMKM yang meliputi penjualan daring hingga pembuatan konten kreatif. Sebab, konten kreatif diyakini dapat menjadi sarana promosi strategis untuk meningkatkan sekaligus memasarkan berbagai produk ekonomi kreatif.
"Konten kreatif ini penting sekali untuk menarik masyarakat agar membeli produk UMKM, maka dari itu kita punya program pelatihan pembuatan konten-konten kreatif," kata Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan pandemi COVID-19 turut berandil besar dalam perkembangan ekonomi kreatif nasional, khusus e-commerce. Meskipun, kondisi pandemi itu juga memicu krisis ekonomi bangsa. Berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif justru menyumbang sebesar Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2020.
Sandiaga menyebut data tersebut menjadi bukti sektor ekonomi kreatif mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19. Oleh karenanya, ia mengajak pelaku usaha ekonomi kreatif terus berinovasi memanfaatkan platform digital di tengah pandemi COVID-19.
"Ekonomi kreatif menyumbang Rp1100 triliun lebih ke PDB kita. Sektor ekraf bagi Indonesia sudah menempati nomor tiga di dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood, Korea Selatan dengan K-POP. Maka penting sekali untuk terus menggenjot produk ekraf kita," ujarnya.
Baca juga: Wagub Bali apresiasi UMKM punya kreasi untuk bertahan saat COVID-19
Sementara itu, komika yang juga aktor dan pembawa acara Marshel Widianto mengatakan, seseorang harus memperbanyak referensi untuk berani membuat konten kreatif. Sehingga, mereka dapat selalu memunculkan ide yang tepat untuk dituangkan dalam mengolah konten demi memasarkan produknya.
"Luangkan waktu untuk belajar dari mana saja, pelajari, amati, dan tuangkan ke produk kita," ujar Marshel.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Jadi pelaku ekonomi kreatif ini bukan hanya memasarkan produknya melalui online saja, tapi mereka harus meningkatkan keterampilan mereka untuk menciptakan konten-konten kreatif di platform digital yang mereka gunakan," ujar Menparekraf Sandiaga saat live Instagram bersama Marshel Widianto dalam acara Block For NGANTRI (Ngobrol dengan Mas Menteri), Minggu.
Baca juga: Kemenparekraf luncurkan Apresiasi Kreasi Indonesia untuk bangkitkan ekonomi
Sandiaga menyampaikan bahwa Kemenparekraf telah menyusun sejumlah strategi, mulai dari bantuan permodalan hingga pelatihan keterampilan, khususnya digitalisasi UMKM yang meliputi penjualan daring hingga pembuatan konten kreatif. Sebab, konten kreatif diyakini dapat menjadi sarana promosi strategis untuk meningkatkan sekaligus memasarkan berbagai produk ekonomi kreatif.
"Konten kreatif ini penting sekali untuk menarik masyarakat agar membeli produk UMKM, maka dari itu kita punya program pelatihan pembuatan konten-konten kreatif," kata Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan pandemi COVID-19 turut berandil besar dalam perkembangan ekonomi kreatif nasional, khusus e-commerce. Meskipun, kondisi pandemi itu juga memicu krisis ekonomi bangsa. Berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif justru menyumbang sebesar Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2020.
Sandiaga menyebut data tersebut menjadi bukti sektor ekonomi kreatif mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19. Oleh karenanya, ia mengajak pelaku usaha ekonomi kreatif terus berinovasi memanfaatkan platform digital di tengah pandemi COVID-19.
"Ekonomi kreatif menyumbang Rp1100 triliun lebih ke PDB kita. Sektor ekraf bagi Indonesia sudah menempati nomor tiga di dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood, Korea Selatan dengan K-POP. Maka penting sekali untuk terus menggenjot produk ekraf kita," ujarnya.
Baca juga: Wagub Bali apresiasi UMKM punya kreasi untuk bertahan saat COVID-19
Sementara itu, komika yang juga aktor dan pembawa acara Marshel Widianto mengatakan, seseorang harus memperbanyak referensi untuk berani membuat konten kreatif. Sehingga, mereka dapat selalu memunculkan ide yang tepat untuk dituangkan dalam mengolah konten demi memasarkan produknya.
"Luangkan waktu untuk belajar dari mana saja, pelajari, amati, dan tuangkan ke produk kita," ujar Marshel.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021