Washington (Antara Bali) - Di antara orang yang berisiko tinggi terserang diabetes adalah mereka yang sangat jarang berolahraga. Mereka yang berjalan kaki lebih banyak setiap hari menghadapi kemungkinan lebih kecil terserang penyakit gangguan gula darah itu, demikian hasil satu studi.

Beberapa studi terdahulu telah memperlihatkan berjalan kaki berkaitan dengan risiko lebih rendah terserang diabetes. Tapi sedikit studi telah meneliti ukuran tepat mengenai berapa jumlah langkah yang dilakukan orang setiap hari, kata Amanda Fretts, penulis utama studi tersebut dan peneliti di University of Washington di Seattle.

"Temuan kami tak mengejutkan mengingat studi lain telah memperlihatkan bahwa sekalipun kegiatan ringan berkaitan dengan risiko lebih rendah diabetes," tulis Fretts kepada Reuters Health dan dipublikasikan ANTARA, Jumat malam.

Untuk memperoleh pemahaman lebih baik mengenai potensi manfaat berjalan kaki, Fretts dan rekannya meminta lebih dari 1.800 orang menggunakan pedometer selama satu pekan guna menghitung jumlah langkah yang mereka lakukan setiap hari.

Mereka semua berasal dari masyarakat asli Amerika di Arizona, Oklahoma dan Dakota Selatan serta Utara yang diketahui memiliki kegiatan fisik rendah dan angka penderita diabetes-nya tinggi.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012