Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Provinsi Bali menyebutkan masyarakat yang terpapar atau positif virus corona sebanyak 145 orang dibanding sehari sebelumnya 139 orang.
"Penularan COVID-19 di Kota Denpasar hari ini tercatat masih tinggi. Kemarin (Selasa) sebanyak 139 orang, sedangkan sekarang meningkat sebanyak 145 kasus. Harus semua masyarakat waspada dan mengikuti protokol kesehatan di tengah PPKM Darurat," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data, secara akumulatif kasus positif tercatat 16.648 kasus, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Denpasar mencapai 15.298 orang (91,89 persen), meninggal dunia 366 orang (2,20 persen) dan kasus aktif masih dalam perawatan 984 orang (5,91 persen).
"Dari sebanyak yang tercatat terpapar COVID-19, sebanyak dua orang pasien dinyatakan meninggal dunia," kata Dewa Rai yang juga Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Denpasar.
Baca juga: GTPP Denpasar laporkan tambahan 139 kasus COVID-19 baru
Terkait kasus meninggal dunia, kata dia, pasien merupakan seorang laki-laki usia 71 tahun berdomisili di Kelurahan Renon. Dan pasien kedua merupakan seorang perempuan usia 55 tahun berdomisili di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
Dewa Rai mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali. Terlebih lagi saat ini adanya mutasi COVID19 dengan varian baru.
“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus COVID-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapan pun dan dimana pun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi. Dalam seminggu terakhir kasus mengalami peningkatan,” katanya.
Menurut Dewa Rai, berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian. Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan menggunakan mobil keliling dilengkapi pengeras suara, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan wilayah secara terpadu.
Baca juga: Pemkot Denpasar batasi layanan publik terkait PPKM Darurat
Selain itu, Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan selanjutnya vaksinasi akan menyasar anak-anak usia sekolah 12-17 tahun.
“Mohon kepada masyarakat untuk melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk mengurangi klaster keluarga, termasuk juga kami mengajak masyarakat untuk mensukseskan vaksinasi COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Penularan COVID-19 di Kota Denpasar hari ini tercatat masih tinggi. Kemarin (Selasa) sebanyak 139 orang, sedangkan sekarang meningkat sebanyak 145 kasus. Harus semua masyarakat waspada dan mengikuti protokol kesehatan di tengah PPKM Darurat," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data, secara akumulatif kasus positif tercatat 16.648 kasus, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Denpasar mencapai 15.298 orang (91,89 persen), meninggal dunia 366 orang (2,20 persen) dan kasus aktif masih dalam perawatan 984 orang (5,91 persen).
"Dari sebanyak yang tercatat terpapar COVID-19, sebanyak dua orang pasien dinyatakan meninggal dunia," kata Dewa Rai yang juga Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Denpasar.
Baca juga: GTPP Denpasar laporkan tambahan 139 kasus COVID-19 baru
Terkait kasus meninggal dunia, kata dia, pasien merupakan seorang laki-laki usia 71 tahun berdomisili di Kelurahan Renon. Dan pasien kedua merupakan seorang perempuan usia 55 tahun berdomisili di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
Dewa Rai mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali. Terlebih lagi saat ini adanya mutasi COVID19 dengan varian baru.
“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus COVID-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapan pun dan dimana pun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi. Dalam seminggu terakhir kasus mengalami peningkatan,” katanya.
Menurut Dewa Rai, berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian. Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan menggunakan mobil keliling dilengkapi pengeras suara, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan wilayah secara terpadu.
Baca juga: Pemkot Denpasar batasi layanan publik terkait PPKM Darurat
Selain itu, Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan selanjutnya vaksinasi akan menyasar anak-anak usia sekolah 12-17 tahun.
“Mohon kepada masyarakat untuk melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk mengurangi klaster keluarga, termasuk juga kami mengajak masyarakat untuk mensukseskan vaksinasi COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021