Kampar (Antara Bali) - Akademi-akademi Sains di ASEAN akan membentuk jaringan yang berinteraksi dengan ASEAN dan menjadi suatu organisasi advokasi khusus di bidang sains, kata Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Prof Dr Sangkot Marzuki.

"Kita melihat European Academy of Science Advisory Council (EASAC) yang merupakan asosiasi dari akademi sains dari berbagai negara Eropa," kata Sangkot di sela Sidang Paripurna I AIPI, suatu organisasi ilmuwan Indonesia di Kabupaten Kampar, Riau, Jumat.

EASAC, menurut Sangkot yang juga Kepala Lembaga Eijkman, merupakan organisasi ilmuwan yang sangat di dengar oleh pengambil keputusan di Uni Eropa dan patut dijadikan model dari jaringan akademisi ASEAN yang akan dibentuk tersebut.

Usulan pembentukan muncul saat pertemuan Open Science Meeting AIPI di Serpong November tahun lalu yang dilanjutkan pertemuan dengan Presiden Inter-Academy Council dan Wakil Presiden dan mantan Presiden EASAC di Jakarta serta Ketua-ketua akademi sains Asean.

"Saat ini kami sudah bicara tentang bagaimana membentuknya, karena kelima akademi sains di ASEAN, yakni akademi sains Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina sudah setuju semua," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya akan bertemu lagi dengan kelima tokoh akademi sains ASEAN pada September 2012, namun dengan akademi sains Vietnam dan Kamboja baru akan dikonfirmasi.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012