Padang (Antara Bali) - Tarian Tor-Tor dan Gondang Sambilan (sembilan gendang) yang merupakan budaya suku Batak dimainkan oleh warga Indonesia yang sudah lama menetap di Malaysia, kata Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Achyaruddin
.

"Tari itu hanya dimainkan warga Indonesia, bukan diklaim oleh Malaysia," katanya di Padang,Rabu.
        
Ia menjelaskan, warga Indonesia yang suadah lama merantau ke Malaysia membawa budaya tersebut untuk diperkenalkan ke Negeri Jiran itu.
        
"Tidak ada persoalan, tari Tor-Tor itu hanya dimainkan anak Indonesia yang sudah lama menetap di Malaysia," katanya.
        
Dia mengatakan, tari itu bukan warisan budaya Malaysia. Tari itu merupakan budaya asli suku Batak
.

"Orang Mandailing sendiri harus melihat gambaran yang lebih besar, bahwa budaya mereka dihargai di seluruh dunia dan terus bertahan di era modernitas," katanya.
        
Dia mengatakan, tari Tor-Tor sudah masuk dalam inventarisasi Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kearitif (Kemenparekraf) Nomor 652. Proses inventarisasi tersebut pada 2010.
        
"Pemerintah dalam waktu dekat ini akan melakukan kajian mendalam untuk mendaftarkan tari Tor-Tor yang merupakan budaya asli suku Batak ke UNESCO,"katanya.(*/M038/T007)    

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012