Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Donny H Heatubun mengatakan Kota Denpasar berpotensi menjadi pusat pengembangan ekonomi bagi pelaku usaha industri kreatif di Pulau Dewata.
"Dari total 482.484 UMKM di Provinsi Bali, sebanyak 97.526 usaha ada di Kota Denpasar," kata Donny di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan Denpasar yang mempunyai jumlah UMKM tertinggi di Bali ini juga mempunyai Gedung Dharma Negara Alaya, yang dapat menjadi ruang kreativitas bagi masyarakat dalam berkreasi.
"Gedung ini diharapkan menjadi pusat kajian dan pengembangan ekonomi kreatif dan kesenian di kota Denpasar. Tentunya, potensi industri kreatif ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar ke depannya," ujarnya.
Baca juga: Kota Denpasar jadi tuan rumah rangkaian GMAEA
Pengembangan UMKM di wilayah Bali sangat penting mengingat kegiatan pariwisata terdampak sangat parah oleh pandemi COVID-19, karena jumlah kunjungan wisatawan menurun tajam.
Kondisi itu menyebabkan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I-2021 masih terkontraksi minus 9,85 persen (yoy), meski sedikit membaik dibanding triwulan IV-2020 yang tercatat minus 12,21 persen (yoy).
Khusus di Denpasar, lapangan usaha utama perekonomian di wilayah ini didukung sektor akomodasi, makan dan minum (21,30 persen), jasa pendidikan (12,74 persen) dan konstruksi (11,10 persen).
Sebelumnya, dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar pada Rabu (23/6), Donny juga menyampaikan rekomendasi BI untuk pengendalian inflasi serta pemulihan ekonomi Denpasar ke depan.
Baca juga: Kemenparekraf beri diapresiasi UMKM melalui "Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020"
Rekomendasi itu mencakup akselerasi pembangunan di sektor hilir dan industri kreatif dan pemanfaatan pekarangan rumah penduduk untuk penanaman komoditas hortikultura.
Selanjutnya, mendorong kerja sama antar daerah, mendorong pembentukan BUMD pangan dan pemanfaatan aplikasi SiGapura untuk mendukung informasi simetris bagi konsumen dan edukasi belanja bijak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Dari total 482.484 UMKM di Provinsi Bali, sebanyak 97.526 usaha ada di Kota Denpasar," kata Donny di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan Denpasar yang mempunyai jumlah UMKM tertinggi di Bali ini juga mempunyai Gedung Dharma Negara Alaya, yang dapat menjadi ruang kreativitas bagi masyarakat dalam berkreasi.
"Gedung ini diharapkan menjadi pusat kajian dan pengembangan ekonomi kreatif dan kesenian di kota Denpasar. Tentunya, potensi industri kreatif ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar ke depannya," ujarnya.
Baca juga: Kota Denpasar jadi tuan rumah rangkaian GMAEA
Pengembangan UMKM di wilayah Bali sangat penting mengingat kegiatan pariwisata terdampak sangat parah oleh pandemi COVID-19, karena jumlah kunjungan wisatawan menurun tajam.
Kondisi itu menyebabkan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I-2021 masih terkontraksi minus 9,85 persen (yoy), meski sedikit membaik dibanding triwulan IV-2020 yang tercatat minus 12,21 persen (yoy).
Khusus di Denpasar, lapangan usaha utama perekonomian di wilayah ini didukung sektor akomodasi, makan dan minum (21,30 persen), jasa pendidikan (12,74 persen) dan konstruksi (11,10 persen).
Sebelumnya, dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar pada Rabu (23/6), Donny juga menyampaikan rekomendasi BI untuk pengendalian inflasi serta pemulihan ekonomi Denpasar ke depan.
Baca juga: Kemenparekraf beri diapresiasi UMKM melalui "Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020"
Rekomendasi itu mencakup akselerasi pembangunan di sektor hilir dan industri kreatif dan pemanfaatan pekarangan rumah penduduk untuk penanaman komoditas hortikultura.
Selanjutnya, mendorong kerja sama antar daerah, mendorong pembentukan BUMD pangan dan pemanfaatan aplikasi SiGapura untuk mendukung informasi simetris bagi konsumen dan edukasi belanja bijak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021