Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) meninjau perkembangan pembangunan Jalan Tol Joglosemar (Yogyakarta-Solo-Semarang).
Menko Airlangga berharap pembangunan tol tersebut dapat mendorong pertumbuhan dan berkembangan kawasan serta mengatasi ketimpangan infrastruktur.
“Kami melihat ada ketimpangan antara infrastruktur di utara dan selatan, sehingga dengan infrastruktur ini dapat menghubungkan pelabuhan-pelabuhan yang ada di utara Jawa dengan industri padat karya yang ada di selatan," ujar Menko Airlangga saat melakukan kunjungan ke lokasi proyek di pintu tol Kartosuro, Jawa Tengah, Sabtu.
Dalam rangka percepatan penyelesaian pembangunan PSN Jalan Tol Yogyakarta – Solo – Kulonprogo dan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen, KPPIP melakukan debottlenecking permasalahan-permasalahan strategis, salah satunya dengan melakukan prioritisasi pengadaan tanah serta berkoordinasi dengan stakeholder.
Baca juga: Pemerintah percepat belanja PEN bantu UMKM di Bali
Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulonprogo terdiri dari 3 seksi, yakni Kartosuro – Purwomartani (Seksi I), Purwomartani – Gamping (Seksi II), dan Gamping – YIA Kulonprogo (Seksi III). Proyek yang diprakarsai oleh PT Jogjasolo Marga Makmur tersebut telah memulai pekerjaan konstruksi di awal bulan April 2021. Seksi I dan III ditargetkan dapat selesai pada tahun 2023, sedangkan seksi II direncanakan selesai pada 2024.
Jalan Tol Yogyakarta – Bawen terbagi atas 5 seksi yaitu Sleman –Banyurejo (Seksi I), Banyurejo – Borobudur (Seksi II), Borobudur – Magelang (Seksi III), Magelang – Temanggung (Seksi IV), Temanggung – Ambarawa (Seksi V), dan Ambarawa – Bawen (Seksi VI). PT Jasamarga Jogja Bawen yang mengelola proyek tersebut sedang melaksanakan pengadaan tanah serta proses izin Penetapan Lokasi untuk wilayah Jawa Tengah dan ditargetkan akan memasuki proses konstruksi pada Oktober 2021.
Sebelumnya, KPPIP telah mendukung pembangunan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen dengan melakukan inisiasi Outline Business Case serta penyusunan dokumen AMDAL pada tahun 2017, dan proyek ini telah terdaftar sebagai salah satu dari 37 Proyek Prioritas berdasarkan hasil prioritisasi KPPIP.
Pembangunan dua Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulonprogo dan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen bertujuan untuk menunjang konektivitas di tiga kota besar, yakni Yogjakarta-Solo-Semarang atau yang dijuluki sebagai kawasan ‘Segitiga Emas Joglosemar’.
Kedua jalan tol tersebut berperan sebagai infrastruktur penghubung utama yang akan secara langsung meningkatkan aksesibilitas, memperkecil waktu tempuh, dan mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah-wilayah yang terkoneksi.
Baca juga: Ekspor industri motor Indonesia makin "ngebut"
Dua PSN tersebut akan terhubung dengan Jalan Tol Trans Jawa yaitu Jalan Tol Semarang – Solo. Dengan demikian akses menuju tiga Bandar Udara besar yaitu New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, Ahmad Yani di Semarang, dan Adi Soemarmo di Solo akan menjadi lebih terjangkau. Tentunya konektivitas tersebut akan berdampak pada peningkatan akses ke objek wisata strategis seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan destinasi wisata lainnya di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021