Pemerintah mempercepat realisasi belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui penyaluran bantuan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali, di antaranya untuk sektor yang bergerak di usaha perhiasan, pertanian, dan perkebunan.

"Berbagai langkah ini diharapkan dapat memberikan penguatan bagi UMKM untuk bertahan dan bangkit pada masa COVID-19," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerja bersama sejumlah menteri bidang ekonomi di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Sabtu.

Dalam kesempatan itu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyerahkan bantuan kepada UMKM untuk mempercepat pemulihan aktivitas usaha yang diberikan kepada Celuk Design Center Jewerly di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Perhiasan Perak Celuk, Gianyar, berupa satu unit mesin CNC.

Sementara itu dukungan penguatan usaha juga diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) berupa benih komoditas perkebunan, pupuk organik, dan fasilitas sarana pasca-panen.

Fasilitasi bibit kopi arabika juga diberikan sebanyak 200 ribu pohon untuk Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng senilai Rp900 juta. Kemudian, fasilitasi bibit kelapa sebanyak 15 ribu pohon diberikan untuk delapan kabupaten se-Bali senilai Rp407.250.000.

Baca juga: Erick : Pemerintah siapkan bantuan produktif ke 12 juta UMKM

Sementara itu bantuan berupa pupuk organik sebanyak 40 ton untuk bibit tanaman kopi di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng senilai Rp108.000.000. Terakhir, fasilitasi sarana pasca-panen dan alat pengolahan kopi untuk Kelompok tani Bon Desa Belok Sidan di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, dengan total nilai sebesar Rp361 juta.

Dalam kesempatan itu pelaku UMKM lokal juga menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp18,13 miliar yang diberikan kepada 136 debitur.

Hingga 31 Juli 2020 perkembangan kinerja penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Bali terealisasi sebesar Rp2,99 triliun dan diberikan kepada 60.390 debitur.

Total outstanding sebesar Rp7,29 triliun diberikan kepada 559.866 debitur dengan kredit bermasalah (NPL) terjaga pada level yang rendah 0,52 persen.

Sementara itu realisasi penyaluran KUR nasional hingga 31 Juli 2020 mencapai sebesar Rp89,2 triliun diberikan kepada 2,67 juta debitur sehingga total outstanding sebesar Rp167,87 triliun dengan NPL tetap terjaga yaitu 1,07 persen.

Baca juga: Dekranasda Bali dorong pasar modern pasarkan produk UMKM

Dalam kunjungan kerja kali ini juga dilakukan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) oleh para lembaga penyalur KUR dengan nilai sebesar Rp4,52 miliar.

Sebelumnya, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp695,2 triliun dalam penanganan COVID-19 termasuk pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020