Semarapura (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Bali, mengajukan pengadaan lemari penyimpan jenazah karena yang ada saat ini tidak maksimal.
"Kami punya satu unit lemari penyimpan jenazah dua pintu buatan tahun 1985 yang fungsinya sudah tidak maksimal lagi," kata Direktur Utama RSUD Klungkung dr Made Adi Swapatni di Semarapura, Jumat.
Ia mengusulkan pembelian lemari jenazah berukuran besar dengan empat pintu yang bisa menyimpan jenazah dalam waktu relatif lama karena yang ada saat ini hanya mampu menyimpan jenazah untuk tiga hari.
Oleh karena itu, pihak RSUD Klungkung sempat bingung saat menyimpan mayat bayi yang ditemukan warga Desa Tangkas di Sungai Tukad Unda beberapa waktu lalu yang sampai sekarang belum diambil pihak keluarganya.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami punya satu unit lemari penyimpan jenazah dua pintu buatan tahun 1985 yang fungsinya sudah tidak maksimal lagi," kata Direktur Utama RSUD Klungkung dr Made Adi Swapatni di Semarapura, Jumat.
Ia mengusulkan pembelian lemari jenazah berukuran besar dengan empat pintu yang bisa menyimpan jenazah dalam waktu relatif lama karena yang ada saat ini hanya mampu menyimpan jenazah untuk tiga hari.
Oleh karena itu, pihak RSUD Klungkung sempat bingung saat menyimpan mayat bayi yang ditemukan warga Desa Tangkas di Sungai Tukad Unda beberapa waktu lalu yang sampai sekarang belum diambil pihak keluarganya.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012