Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis produk rumahan hasil tenun tradisional masyarakat Ntobo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mampu menembus pasar ekspor.

"Saat ini produksi tenun tradisional sudah melibatkan ratusan penenun dari masyarakat. Pasarnya sudah ke Lombok sampai ke Jakarta. Insya Allah, produk ini akan kita bawa ke pasar ekspor," kata Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke kampung tenun di Ntobo, Kabupaten Bima, Minggu.

Selain melihat dari segi kualitas yang dianggapnya mampu bersaing dengan produk ekspor lain, produk tenun tradisional masyarakat Ntobo ini juga punya daya jual yang khas, yakni coraknya beragam.

"Kita akan dukung produk-produk kreatif yang dari Bima ini bisa dipasarkan hingga kancah internasional," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Koster resmikan penggunaan kain tenun endek setiap Selasa

Salah satu bentuk dukungan dalam memasarkan produk tenun tradisional khas Bima, Sandiaga Uno mengatakan, Kemenparekraf akan menggeliatkan pemasarannya melalui konten-konten kreatif maupun penjualan via daring.

"Dengan konten kreatif dan penjualannya secara online, kita pastinya bisa tembus pasar ekspor," ucap dia.

Dia juga berharap kepada seluruh pihak, khususnya masyarakat lokal untuk membantu memasarkan produk tenun tradisional ini dengan memanfaatkan media sosial yang ada.

"Pandemi COVID-19 ini memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan. Bukan hanya membuat, tetapi juga menjual melalui 'online' dan menciptakan konten kreatif. Jadi mari kita dukung, karena ini peluang untuk membangkitkan ekonomi kita, menggerakkan ekonomi rakyat, dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," kata Sandiaga Uno.

 

Pewarta: Dhimas Budi Pratama

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021