Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh kader partainya untuk memberi perhatian khusus pada rakyat di desa.
Megawati di Jakarta, Minggu, mengatakan secara khusus, kader diharap memberi perhatian pada masalah stunting. Dia menyampaikan itu memasuki bulan Bung Karno 2021 yang akan mulai pada 1 Juni.
"Tema Bulan Bung Karno yang saya tetapkan adalah 'Bhinneka Tunggal Ika. gotong royong untuk rakyat, desa maju, Indonesia kuat dan berdaulat. Tolong dijalankan dengan sebaik-baiknya," kata Megawati.
Megawati ingin para anggota partainya masuk ke desa dan menggerakkan warga. Tentu saja kader harus turun ke bawah, mendekatkan diri, serta menyelami permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Untuk memotivasi, Megawati menceritakan kisahnya ketika masih menjadi calon anggota DPR, harus masuk ke wilayah pedesaan di Jawa Tengah. Dia menginap di sebuah rumah milik lurah setempat dan menceritakan bagaimana Mega tidur bersama kutu yang hidup di ranjang dari bambu tempat dirinya tidur.
Baca juga: Megawati resmikan 25 kantor PDIP baru
"Saya saja pernah begitu, kalian harus lebih, lebih, lebih keras lagi berjuang," ucap Megawati.
Satu hal yang dimintakan khusus oleh Megawati untuk diperhatikan adalah isu stunting atau gizi buruk. Bagi Megawati, sangat miris ketika di zaman Indonesia sudah merdeka, masih banyak anak Indonesia yang mengalami stunting.
"Masih banyak anak stunting, apa salahnya kita. Kenapa masih banyak anak anemia karena kurang gizi, masa ibu-ibu tak tersentuh hatinya," kata Megawati.
Megawati memberi contoh di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, ada tanah seluas 500 meter persegi yang berisi warga yang tinggal di bedeng. Kebanyakan bekerja dan tidur di gerobak bersama anak-anaknya.
Presiden RI Kelima itu mengaku juga sudah bicara dengan Presiden Jokowi, mengenai para warga yang kebanyakan berasal dari daerah itu. Baginya, ada sesuatu yang terjadi sehingga masih ada saja urbanisasi.
Dimana, warga dari desa mencari makan di kota besar, namun berujung di tempat seperti bedeng-bedeng itu. Masalah gizi buruk pun semakin berat.
"Saya bicara ke Pak Jokowi, bagaimana sih sebenarnya, kok cari makan di kota-kota besar. Makanya nanti di bulan Bung Karno, kita bangun mulai dari desa. Siap-siap ya pengurus di daerah," kata Megawati.
Lebih jauh, Megawati mengajak semua pihak membayangkan masa depan para anak-anak demikian. Karena jika gizi saja tak terpenuhi, sangat sulit mengharapkan pendidikannya akan terpenuhi.
"Bayangkan bagaimana akan masa depan anaknya. Gizi saja tak memenuhi syarat, belum pendidikannya," kata dia.
Baca juga: Megawati resmikan patung Bung Karno di Lemhannas
Membangun yang utuh masyarakat menurut Megawati yakni terkait soal kesehatan dan pendidikan. RRC menurut Mega mengeluarkan statemen kemiskinan di sana sudah nol persen. Mereka sampai berani bilang nol untuk tingkat kemiskinan.
"Sebuah negara yang jumlah penduduknya 1,5 miliar. Kita warganya hanya 270-an juta, masa tak bisa membangun negeri ini, semangat," ujar Megawati.
Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Ketua Umum Megawati sudah menegaskan bahwa di Bulan Bung Karno, partai akan berkonsentrasi dalam konsolidasi menyeluruh. Satu bulan penuh, seluruh kader partai, baik eksekutif, legislatif, maupun yang di struktur, turun ke bawah menyatu dengan seluruh masyarakat desa.
"Maka kita wajib turun ke bawah sebagai jalan vertikal dan komitmen politik PDI Perjuangan untuk menyatukan diri dengan seluruh nafas kehidupan rakyat," kata Hasto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Megawati di Jakarta, Minggu, mengatakan secara khusus, kader diharap memberi perhatian pada masalah stunting. Dia menyampaikan itu memasuki bulan Bung Karno 2021 yang akan mulai pada 1 Juni.
"Tema Bulan Bung Karno yang saya tetapkan adalah 'Bhinneka Tunggal Ika. gotong royong untuk rakyat, desa maju, Indonesia kuat dan berdaulat. Tolong dijalankan dengan sebaik-baiknya," kata Megawati.
Megawati ingin para anggota partainya masuk ke desa dan menggerakkan warga. Tentu saja kader harus turun ke bawah, mendekatkan diri, serta menyelami permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Untuk memotivasi, Megawati menceritakan kisahnya ketika masih menjadi calon anggota DPR, harus masuk ke wilayah pedesaan di Jawa Tengah. Dia menginap di sebuah rumah milik lurah setempat dan menceritakan bagaimana Mega tidur bersama kutu yang hidup di ranjang dari bambu tempat dirinya tidur.
Baca juga: Megawati resmikan 25 kantor PDIP baru
"Saya saja pernah begitu, kalian harus lebih, lebih, lebih keras lagi berjuang," ucap Megawati.
Satu hal yang dimintakan khusus oleh Megawati untuk diperhatikan adalah isu stunting atau gizi buruk. Bagi Megawati, sangat miris ketika di zaman Indonesia sudah merdeka, masih banyak anak Indonesia yang mengalami stunting.
"Masih banyak anak stunting, apa salahnya kita. Kenapa masih banyak anak anemia karena kurang gizi, masa ibu-ibu tak tersentuh hatinya," kata Megawati.
Megawati memberi contoh di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, ada tanah seluas 500 meter persegi yang berisi warga yang tinggal di bedeng. Kebanyakan bekerja dan tidur di gerobak bersama anak-anaknya.
Presiden RI Kelima itu mengaku juga sudah bicara dengan Presiden Jokowi, mengenai para warga yang kebanyakan berasal dari daerah itu. Baginya, ada sesuatu yang terjadi sehingga masih ada saja urbanisasi.
Dimana, warga dari desa mencari makan di kota besar, namun berujung di tempat seperti bedeng-bedeng itu. Masalah gizi buruk pun semakin berat.
"Saya bicara ke Pak Jokowi, bagaimana sih sebenarnya, kok cari makan di kota-kota besar. Makanya nanti di bulan Bung Karno, kita bangun mulai dari desa. Siap-siap ya pengurus di daerah," kata Megawati.
Lebih jauh, Megawati mengajak semua pihak membayangkan masa depan para anak-anak demikian. Karena jika gizi saja tak terpenuhi, sangat sulit mengharapkan pendidikannya akan terpenuhi.
"Bayangkan bagaimana akan masa depan anaknya. Gizi saja tak memenuhi syarat, belum pendidikannya," kata dia.
Baca juga: Megawati resmikan patung Bung Karno di Lemhannas
Membangun yang utuh masyarakat menurut Megawati yakni terkait soal kesehatan dan pendidikan. RRC menurut Mega mengeluarkan statemen kemiskinan di sana sudah nol persen. Mereka sampai berani bilang nol untuk tingkat kemiskinan.
"Sebuah negara yang jumlah penduduknya 1,5 miliar. Kita warganya hanya 270-an juta, masa tak bisa membangun negeri ini, semangat," ujar Megawati.
Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Ketua Umum Megawati sudah menegaskan bahwa di Bulan Bung Karno, partai akan berkonsentrasi dalam konsolidasi menyeluruh. Satu bulan penuh, seluruh kader partai, baik eksekutif, legislatif, maupun yang di struktur, turun ke bawah menyatu dengan seluruh masyarakat desa.
"Maka kita wajib turun ke bawah sebagai jalan vertikal dan komitmen politik PDI Perjuangan untuk menyatukan diri dengan seluruh nafas kehidupan rakyat," kata Hasto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021