Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali mulai mengoperasikan GeNose C-19 dengan tarif sebesar Rp40 ribu bagi penumpang sebagai syarat perjalanan selain tes cepat antigen.
 
"GeNose sudah berlaku dengan tarif Rp40 ribu, itu disediakan di ruang tunggu Pelabuhan Padangbai, agar steril dan tidak terkontaminasi sensornya biar bekerja dengan baik," kata Manajer Usaha ASDP Padangbai Karangasem Bali Djunaedi saat ditemui di Pelabuhan Padangbai, Bali, Kamis.
 
Ia mengatakan berdasarkan panduan dari Kimia Farma, para penumpang yang akan dites menggunakan GeNose tidak diperbolehkan merokok, makan, dan minum yang beraroma keras.

Baca juga: Genose mulai digunakan di Bandara Ngurah Rai
 
Hal tersebut, kata dia, akan memengaruhi hasilnya karena alat GeNose tersebut sensitif dalam penggunaannya.
 
"Mereka datang dan 30 menit sebelumnya tidak boleh merokok, makan, dan minum yang beraroma keras karena alatnya sensitif. Kemarin sempat kami lakukan uji coba kena minyak wangi hasilnya 'error'," katanya.
 
Ia mengatakan dalam pengoperasian GeNose ada beberapa kualifikasi yang harus dipenuhi.
 
Kepala Kesehatan Pelabuhan Padangbai I Putu Suardyana mengatakan sudah ada 15 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dites menggunakan GeNose dengan hasil negatif.
 
"Kami menerima satu unit alat kemarin malam. Langsung kami uji coba pukul 01.00 Wita malam sampai pagi. Dan sudah dioperasikan mulai hari ini. Alatnya cukup sensitif dan berpengaruh terhadap hasil," katanya.
 
Selama pemeriksaan dengan alat GeNose juga memperhatikan ada atau tidaknya gejala dari penumpang yang dites itu.

Ia juga mengatakan perlunya diketahui apakah penumpang yang dites itu memiliki gejala, seperti flu, demam, atau batuk.

Baca juga: Kemenparekraf: sejumlah desa wisata jadi contoh penerapan GeNose C19
 
"Jadi nanti hasil tesnya akan dikaitkan dengan gejalanya juga. Walau sebenarnya hasil negatif tapi dalam kondisi sakit tidak boleh menyeberang," katanya.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021