Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan prospek perbaikan dan pemulihan ekonomi global yang terjadi di berbagai negara dibayangi dengan meningkatnya kasus COVID-19.
“Optimisme pemulihan ekonomi global terus dibayangi dengan melonjaknya kasus COVID-19 juga secara global, terutama di berbagai negara yang termuat di berbagai berita,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menuturkan lonjakan kasus COVID-19 di berbagai negara akan menjadi bayangan dan downside risk terhadap pertumbuhan ekonomi global yang sebenarnya telah mengalami peningkatan secara cukup baik.
Baca juga: Sri Mulyani: Potensi ekonomi digital RI 2025 hingga 124 miliar dolar AS
Ia menjelaskan tren penguatan kinerja perekonomian global sebenarnya telah berlanjut sejak awal 2021 yang tercermin dengan menguatnya PMI serta meningkatnya pertumbuhan volume perdagangan global dan harga komoditas.
Terlebih lagi, IMF telah melakukan revisi ke atas terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini yaitu dari 5,5 persen menjadi enam persen.
Di sisi lain Sri Mulyani mengatakan progres pelaksanaan vaksinasi global di sejumlah negara maju akan mampu mendorong optimisme pemulihan ekonomi secara lebih cepat.
“Progres pelaksanaan vaksinasi global di sejumlah negara maju mendorong optimisme pemulihan lebih cepat,” tegas Menkeu Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani: Maret 2021, belanja negara tumbuh 15,6 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
“Optimisme pemulihan ekonomi global terus dibayangi dengan melonjaknya kasus COVID-19 juga secara global, terutama di berbagai negara yang termuat di berbagai berita,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menuturkan lonjakan kasus COVID-19 di berbagai negara akan menjadi bayangan dan downside risk terhadap pertumbuhan ekonomi global yang sebenarnya telah mengalami peningkatan secara cukup baik.
Baca juga: Sri Mulyani: Potensi ekonomi digital RI 2025 hingga 124 miliar dolar AS
Ia menjelaskan tren penguatan kinerja perekonomian global sebenarnya telah berlanjut sejak awal 2021 yang tercermin dengan menguatnya PMI serta meningkatnya pertumbuhan volume perdagangan global dan harga komoditas.
Terlebih lagi, IMF telah melakukan revisi ke atas terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini yaitu dari 5,5 persen menjadi enam persen.
Di sisi lain Sri Mulyani mengatakan progres pelaksanaan vaksinasi global di sejumlah negara maju akan mampu mendorong optimisme pemulihan ekonomi secara lebih cepat.
“Progres pelaksanaan vaksinasi global di sejumlah negara maju mendorong optimisme pemulihan lebih cepat,” tegas Menkeu Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani: Maret 2021, belanja negara tumbuh 15,6 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021